Ada banyak kegunaan yang berbeda dari thuja dalam homeopati, meskipun ekstrak tumbuhan mungkin paling sering digunakan sebagai pengobatan untuk masalah kulit, masalah dengan sistem reproduksi wanita dan menstruasi, dan sebagai pengobatan non-invasif untuk berbagai masalah pernapasan. Kadang-kadang juga direkomendasikan sebagai obat penawar untuk perawatan keras yang dialami oleh banyak pasien kanker, dan mungkin juga membantu mengurangi efek samping negatif dari banyak vaksin, terutama pada anak-anak. Banyak praktisi melihatnya sebagai sesuatu yang menyembuhkan segalanya, dan secara historis telah digunakan untuk hampir semua jenis keluhan. Kondisi umum seperti sakit kepala, sakit gigi, jerawat, infeksi bakteri, dan rambut rontok mungkin mendapat manfaat dari penggunaan thuja, dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan stres juga dapat diobati dengannya. Banyak tergantung pada praktisi, pasien, dan berbagai pilihan lain yang tersedia.
Dasar-dasar Pengobatan dan Sejarah
Thuja adalah nama genus pohon cemara asli Amerika Utara. Itu ada dalam keluarga cemara, dan sering disebut dengan nama “cedar putih.” Obat homeopati yang membawa nama “thuja” biasanya dibuat dari ranting dan jarum pohon itu. Kadang-kadang ini diseduh segar menjadi teh atau tingtur obat lainnya, atau mereka mungkin digiling atau diekstraksi secara kimia dan dimasukkan ke dalam bentuk pil atau kapsul.
Penduduk asli Amerika di Amerika Serikat dan Kanada dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan ekstrak dari pohon ini untuk membantu meningkatkan kesehatan dan meringankan gejala berbagai penyakit, termasuk batuk, masalah menstruasi, malaria, dan sakit kepala. Ketika pemukim datang dari Eropa, mereka mulai memanfaatkan khasiat obat dari cedar putih juga.
Kondisi kulit
Salah satu penggunaan thuja yang paling umum dalam homeopati adalah untuk mengobati penyakit kulit. Dalam kasus ini, ekstrak paling sering digunakan bersama dengan losion atau krim, dan dioleskan langsung pada kulit. Ini digunakan oleh banyak orang untuk menghilangkan beberapa jenis kutil, misalnya; bintik-bintik penuaan, yang muncul sebagai bercak coklat pada kulit, juga sering diobati dengan obat homeopati jenis ini. Kondisi kulit kering seperti eksim mungkin juga mendapat manfaat dari aplikasi thuja.
Masalah Reproduksi Wanita
Ketika diseduh sebagai teh, thuja adalah obat umum untuk berbagai masalah dengan siklus menstruasi wanita. Haid yang datang lebih awal, terlalu sering, atau tidak teratur seringkali dapat dinormalisasi dengan perawatan teratur, dan tingtur terkadang juga dapat membantu meredakan kram dan kembung. Beberapa wanita juga menggunakan thuja untuk mengobati dan menyingkirkan kista yang berkembang di ovarium mereka.
Beberapa masalah urogenik yang dapat diobati dengan thuja mungkin termasuk infeksi saluran kemih, uretra bengkak, dan infeksi vagina. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit menular seksual tertentu seperti gonore dan herpes.
Masalah Pernafasan
Masalah pernapasan seperti sinusitis dan bronkitis juga merupakan kandidat yang baik untuk perawatan thuja homeopati. Ini sering paling efektif dengan masalah pernapasan yang kronis, dan sifat anti-inflamasinya sering menjadikannya pilihan yang baik untuk orang yang menderita asma. Kadang-kadang teh digunakan untuk tujuan ini, terutama jika kondisi ini disertai dengan batuk — uap panas dari teh seringkali bisa menjadi bagian pengobatan yang menenangkan. Praktisi homeopati juga biasa meresepkan kapsul atau suplemen bubuk untuk pasien dengan penyakit pernapasan, karena ini sering memberikan konsentrasi yang lebih tinggi dan dapat mulai bekerja lebih cepat.
Untuk Menangkal Perawatan Lain
Ini juga relatif umum bagi praktisi homeopati untuk merekomendasikan suplemen ini kepada orang-orang yang sedang menjalani perawatan medis agresif lainnya, terutama yang berhubungan dengan kanker. Thuja diyakini dapat mengurangi efek samping yang sering dikaitkan dengan kemoterapi dan radiasi, misalnya. Ada beberapa bukti yang menghubungkannya dengan menghilangkan masalah kesehatan mental, dan karena itu juga dapat membantu pasien kanker yang berjuang dengan depresi.
Beberapa dokter homeopati mungkin juga merekomendasikan pemberian dosis thuja kepada anak-anak yang akan divaksinasi. Dalam kasus ini pengobatan dimaksudkan untuk mencegah efek samping yang buruk, seperti demam atau pembengkakan, yang mungkin terjadi karena vaksin. Biasanya tidak ada risiko suplemen berinteraksi dengan bahan aktif dalam inokulasi, meskipun orang tua biasanya bijaksana untuk menanyakan kepada administrator vaksin sebelum memberi dosis pada anak mereka untuk menghindari risiko yang tidak terduga.