Ada berbagai kegunaan simile dalam puisi, seperti menciptakan gambaran mental bagi pembaca atau menghubungkan bagian-bagian puisi yang berbeda. Sebuah simile adalah penggunaan kata-kata “seperti” atau “sebagai” ketika membuat perbandingan. Majas lain yang sering digunakan dalam puisi adalah metafora, yang merupakan bentuk lain dari perbandingan, meskipun tidak menggunakan kata-kata “seperti” atau “sebagai”; sebaliknya ia menyatakan bahwa sesuatu “adalah” sesuatu yang lain. Kebanyakan puisi menggunakan setidaknya salah satu dari jenis kiasan ini dan sering menggunakan keduanya.
Simile sering digunakan untuk menciptakan gambaran mental di benak pembaca. Misalnya, sebuah puisi mungkin dimulai dengan simile untuk mengatur nada puisi itu. Frase juga dapat dipersonifikasikan dengan menggunakan simile dalam sebuah puisi. Ini dapat digunakan untuk membuat objek atau ide biasa tampak berbeda atau asing, yang dapat meningkatkan makna puisi bagi pembaca.
Penggunaan simile dalam puisi seringkali tergantung pada efek yang ingin dihasilkan penulis pada pembaca. Perumpamaan dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu; misalnya, dengan membandingkan satu hal dengan sesuatu yang lain, pembaca mungkin mendapatkan ide yang lebih rinci tentang apa hal asli yang sedang dijelaskan. Perumpamaan dapat digunakan untuk menggambarkan hampir semua hal.
Penggunaan lain dari simile dalam puisi adalah untuk menghubungkan ayat atau bagian yang berbeda dari puisi bersama-sama. Ini dapat dilakukan dengan mengulangi perumpamaan di seluruh puisi, atau mengubahnya sedikit di setiap ayat. Ini membantu pembaca memahami keseluruhan konsep atau gagasan puisi melalui pengulangan.
Salah satu bahaya perumpamaan dalam puisi adalah dapat berubah menjadi klise, yaitu frasa yang sering digunakan sehingga kehilangan makna aslinya atau kehilangan efeknya. Salah satu contoh klise adalah “keren seperti mentimun.” Biasanya yang terbaik adalah menghindari jenis frasa ini dalam puisi, karena karena penggunaannya yang berlebihan, frasa tersebut tidak lagi orisinal atau kreatif.
Perumpamaan dalam puisi bisa sangat sederhana, seperti frasa pendek, atau sangat kompleks. Dalam beberapa kasus, sebuah perumpamaan mungkin membentuk seluruh bait puisi. Ada banyak fleksibilitas dalam penggunaan simile dalam puisi, dan terserah kepada penulis untuk memutuskan seberapa kompleks perumpamaan itu.
Salah satu cara bagi seorang penulis untuk berpikir tentang penggunaan simile dalam puisi adalah dengan memikirkan dua hal yang sama sekali berbeda. Dengan mengatakan bahwa yang satu seperti yang lain, sebuah perumpamaan tercipta. Namun, penting bagi penulis untuk memikirkan bagaimana simile meningkatkan makna puisi; dengan kata lain, itu harus mendukung makna yang dimaksudkan penulis alih-alih bertentangan atau tidak memberikan kontribusi apa pun pada maknanya.