Rudbeckia hirta, bunga liar umum yang juga dikenal sebagai Susan bermata hitam, telah digunakan untuk tujuan pengobatan selama ratusan tahun. Suku asli Amerika tertentu menggunakan bunga pada tahun 1800-an untuk pengobatan. The Cherokee, misalnya, menggunakan bunga yang tampak ceria untuk meredakan infeksi saluran kemih dan sakit telinga serta untuk masalah ginekologi. Rudbeckia hirta juga digunakan secara tradisional oleh suku Cherokee untuk sakit punggung dan bengkak, dan mereka mencampurnya dengan bunga lain seperti fairywand dan hepatica. Beberapa suku lain, termasuk Iroquois dan Seminole, menggunakan Rudbeckia hirta untuk pengobatan gigitan ular dan luka. Kegunaan umum lainnya termasuk pengobatan cacing, demam, diare, sakit telinga dan sakit kepala.
Susan bermata hitam terkait dengan coneflower ungu, juga dikenal sebagai Echinacea. Coneflower ungu memiliki kegunaan obat sendiri, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, itulah sebabnya sering diambil untuk membantu menangkal pilek. Rudbeckia hirta memiliki kekuatan penambah kekebalan yang serupa. Seperti Rudbeckia hirta, Echinacea pernah digunakan untuk gigitan ular oleh penduduk asli Amerika. Ketika Echinacea tidak dapat ditemukan, mereka menggunakan Rudbeckia hirta sebagai gantinya.
Susan bermata hitam tidak pilih-pilih tentang di mana mereka tumbuh, bermunculan di sepanjang pinggir jalan dan ruang terbuka lainnya, dan mereka mudah dirawat. Kesamaan tanaman tidak mengurangi penggunaannya di taman modern. Bunga seperti bunga aster yang mencolok, yang tumbuh pada batang tipis dari rumpun dasar daun, sering digunakan di taman kupu-kupu, bunga liar dan abadi, dan ketika ditanam dalam jumlah besar memberikan pemandangan yang menakjubkan. Ini sangat menarik ketika dipamerkan dengan bunga kerucut ungu atau putih di dekatnya, dan hollyhock persik atau hitam.
Susan bermata hitam kadang-kadang juga disebut daisy mata lembu kuning atau Susan bermata cokelat. Bunganya adalah bahan utama dalam beberapa pewarna kuning buatan sendiri, sebuah tradisi yang dimulai oleh orang India Potawatomi. Potawatomi menggunakan pewarna untuk mewarnai barang-barang tenun, seperti tikar, dan mereka menggabungkan bunga emas dengan tanaman berbunga lainnya, seperti rush, untuk menciptakan nuansa yang berbeda. Penangan harus berhati-hati untuk memastikan mereka tidak alergi karena Susan yang bermata hitam diketahui dapat mengiritasi kulit. Tanaman ini juga dilaporkan beracun bagi beberapa hewan, termasuk domba dan sapi.