Apa Kegunaan Medis dari Deadly Nightshade?

Penggunaan medis yang paling umum dari nightshade yang mematikan menggunakan kemampuannya untuk mengontrol kejang yang disebabkan oleh mabuk perjalanan dan kondisi lainnya. Nightshade yang mematikan juga melebarkan pupil mata, dan digunakan oleh ahli bedah mata. Ini juga mengandung sifat yang bertindak sebagai narkotika atau obat penenang, dan bekerja pada sistem saraf sebagai antihistamin. Nightshade yang mematikan adalah salah satu dari lebih dari 2,000 spesies keluarga tumbuhan yang dapat menjadi racun jika digunakan secara tidak benar.

Atropa belladonna, yang berarti wanita cantik dalam bahasa Italia, mewakili nama generik nightshade yang mematikan. Itu mendapat nama ini karena wanita Italia menggunakan jus dari buah nightshade yang mematikan untuk melebarkan mata, membuatnya cerah dan berkilau sebagai bantuan kecantikan. Semua bagian tanaman bisa sangat beracun, terutama akar dan daunnya. Di beberapa daerah, belladonna disebut buah iblis atau ceri kematian.

Beberapa obat menggabungkan belladonna dengan fenobarbital untuk mengontrol ekskresi asam lambung dan kejang usus yang disebabkan oleh kolik. Mungkin juga berguna untuk meredakan kram perut yang terkait dengan masalah menstruasi, dan menghentikan muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan. Beberapa obat yang dibuat dengan nightshade yang mematikan bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengeringkan produksi air liur, keringat, dan urin. Obat mengompol mungkin mengandung nightshade yang mematikan.

Belladonna mengandung alkaloid atropin di akar, daun, bunga, dan buahnya. Tumbuh sebagai herba hijau tua yang kurus dengan bunga ungu. Banyak makanan umum juga milik keluarga nightshade, termasuk kentang, tomat, dan terong. Beberapa bagian dari tanaman ini dapat dimakan, sementara bagian lain beracun. Salah satu tanda keracunan pada manusia adalah hilangnya suara, disertai kejang pada tangan dan jari.

Formula nightshade telah digunakan dalam pengobatan herbal selama bertahun-tahun sebagai penangkal kloroform dan keracunan opium. Ketika dibuat menjadi plester atau salep, obat-obatan tersebut mungkin mengandung sifat analgesik untuk meringankan rasa sakit rematik, asam urat, dan keseleo. Praktisi homeopati menggunakan belladonna untuk mengobati penyakit mendadak yang ditandai dengan demam dan nyeri. Mungkin juga berguna untuk mengobati gejala batuk rejan, asma, dan demam.

Efek samping dari ramuan ini termasuk mulut dan kulit kering, dan pupil yang membesar. Karena efek diuretiknya, pasien harus waspada terhadap serangan panas, karena jumlah keringat yang secara alami mendinginkan tubuh dapat terhambat. Beberapa pasien melaporkan penglihatan kabur, pusing, atau kantuk saat menggunakan obat yang mengandung nightshade yang mematikan. Tanda-tanda overdosis termasuk kejang, koma, dan halusinasi.