Ignatia dalam homeopati paling sering digunakan untuk mengobati gangguan emosional, termasuk kecemasan dan depresi. Praktisi homeopati biasanya meresepkan ignatia untuk mengobati perasaan sedih yang belum terselesaikan, penyesalan, kehilangan, menyalahkan diri sendiri, dan mengasihani diri sendiri yang dapat terjadi setelah tragedi pribadi. Tragedi semacam itu dapat mencakup kematian orang yang dicintai, atau hilangnya hubungan yang berharga, baik platonis maupun romantis. Banyak orang yang mendapat manfaat dari pengobatan homeopati dengan ignatia memiliki perasaan penolakan dan kehilangan yang belum terselesaikan. Ignatia diyakini sangat efektif untuk mengobati gangguan emosional, perubahan suasana hati, dan penyakit psikosomatik yang dapat menyertai stres, kehilangan, dan kesedihan yang ekstrem.
Banyak orang yang mendapat manfaat dari penggunaan ignatia sebagai obat homeopati adalah wanita. Pasien-pasien ini biasanya dianggap sangat sensitif dan sensitif secara emosional, dan mereka juga seringkali sangat kreatif. Mereka mungkin sangat emosional secara lahiriah, dan menunjukkan sedikit kemampuan untuk mengendalikan emosi mereka. Namun, dalam beberapa kasus, pasien ini mungkin telah menekan semua emosi dan tampak sangat tenang, saat mengalami penyakit psikosomatis.
Penggunaan ignatia dalam homeopati biasanya diperuntukkan bagi pasien yang berjuang untuk mengatasi kesedihan yang ekstrim. Alasan paling umum untuk kesedihan seperti itu mungkin adalah kematian orang yang dicintai. Banyak subjek merasakan kesedihan yang sama setelah mengalami kekecewaan besar dalam hidup, atau setelah kehilangan hubungan yang sudah berlangsung lama atau penting. Obat Ignatia dapat diresepkan segera setelah peristiwa menyedihkan, untuk membantu pasien mengatasi perasaan kehilangan dan kesedihan yang tiba-tiba. Ini juga dapat digunakan berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah peristiwa menyedihkan itu, untuk membantu pasien mengatasi perasaan kehilangan yang belum terselesaikan.
Orang yang terus berjuang dengan perasaan sedih, kehilangan, dan penolakan yang belum terselesaikan mungkin sering mengalami kecemasan, depresi, dan sulit tidur. Kebanyakan pasien mampu mengidentifikasi tragedi pribadi yang melahirkan perasaan sedih, bahkan jika peristiwa itu terjadi bertahun-tahun sebelumnya. Perasaan sedih dan penolakan yang tidak terselesaikan juga dapat menyebabkan gejala psikosomatik, termasuk sakit kepala, mual, muntah, sakit tenggorokan, dan tremor saraf. Penggunaan ignatia dalam homeopati dapat membantu memperbaiki gejala fisik ini, serta meringankan gejala emosional dan mental dari tekanan, histeria, kecemburuan, kemarahan, mengasihani diri sendiri, dan menyalahkan diri sendiri. Namun, ketika perasaan sedih dan kehilangan mengakar kuat di dalam jiwa, perawatan homeopati tambahan mungkin direkomendasikan untuk digunakan bersama dengan ignatia.