Apa Kegunaan Berbeda dari Akar Jelatang?

Akar jelatang, atau jelatang, adalah tanaman berbunga yang terkenal karena bulunya yang menyengat, yang dapat menempel pada kulit seseorang dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Secara tradisional, batang dan daun tanaman akar jelatang telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan, termasuk radang sendi, keracunan akut, dan kembung. Akar jelatang masih digunakan dalam suplemen makanan.

Penggunaan yang berbeda dari akar jelatang berasal dari abad ke-10, ketika digunakan sebagai tonik untuk racun. Dokter menyarankan untuk mencampur akar jelatang yang dihancurkan dengan jus apel dan sabun sebelum diminum. Kemudian di abad pertengahan, jelatang digunakan untuk mengobati nyeri sendi dan retensi air berlebih. Meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa ia tidak dapat mengobati keracunan akut, ia telah terbukti memiliki sifat diuretik. Menurut beberapa penelitian, jelatang telah terbukti mencegah pembentukan batu ginjal dan dapat membantu menghilangkan bakteri dan air dari tubuh, mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) dan batu ginjal.

Akar jelatang umumnya dihargai karena batang dan daunnya, yang dilaporkan mengandung banyak manfaat kesehatan. Batang jelatang, misalnya, telah terbukti meredakan gejala kencing yang disebabkan oleh hipertrofi prostat jinak (BPH), atau pembesaran prostat non-kanker. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa akar jelatang sama efektifnya dengan finasteride, obat yang digunakan untuk mengobati BPH. Akar jelatang umumnya digunakan dalam suplemen holistik yang mengklaim dapat menyembuhkan BPH.

Daun dan batang tanaman ini telah terbukti mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh radang sendi. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa mengoleskan daun jelatang pada sendi yang nyeri dapat mengurangi rasa sakit yang terlokalisir. Daun biasanya digiling menjadi pasta dan disebarkan di atas sendi untuk meredakan peradangan dan rasa sakit. Mengkonsumsinya secara oral dalam kombinasi dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) juga telah mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh radang sendi. Beberapa perusahaan menjual daun jelatang dalam bentuk kapsul dan memasarkannya sebagai alternatif alami untuk NSAID.

Sebuah studi pendahuluan kecil juga menunjukkan bahwa jelatang dapat mengurangi bersin dan gatal yang berhubungan dengan demam. Beberapa peneliti percaya bahwa jelatang mengurangi produksi histamin, yang mengurangi respons tubuh terhadap alergen tertentu. Namun, mereka tidak merekomendasikan penggunaan jelatang untuk mengurangi gejala demam karena kurangnya bukti.

Umumnya, jelatang telah digunakan untuk mengobati nyeri otot, eksim, asam urat dan anemia. Banyak orang percaya bahwa daun jelatang dapat mengobati kondisi ini karena digunakan secara tradisional di Eropa abad pertengahan. Ada sedikit bukti klinis yang menunjukkan bahwa penggunaan tanaman ini dapat memperbaiki kondisi ini.