Vas Art Nouveau dapat menampilkan beberapa karakteristik yang menentukan, yang meliputi bentuk, elemen desain, warna, dan bahan vas. Bentuk vas biasanya melengkung, dan desainnya sering menampilkan elemen dari alam. Warna yang digunakan dalam vas biasanya lebih terang daripada warna era Victoria sebelumnya. Meskipun era Art Nouveau singkat, ia membantu transisi gaya estetika dari Victorianisme ke modernisme. Vas dengan ciri Art Nouveau masih terus diproduksi.
Bentuk vas Art Nouveau mungkin cukup khas. Dengan gaya ini, bentuk sering dilengkungkan menjadi desain yang menarik, bukan persegi atau persegi panjang. Seringkali, vas era Art Nouveau tinggi, dengan bukaan suar, meskipun bentuk guci jahe juga populer.
Banyak elemen desain yang digunakan dalam vas Art Nouveau diambil dari alam. Daun bergaya, tanaman merambat, bunga dan capung sering digunakan dalam berbagai dekorasi Art Nouveau, termasuk vas. Motif umum lainnya adalah penggambaran nimfa, seringkali dengan rambut panjang bergelombang, dan mungkin dengan sulur di sekitar alis dan wajahnya. Art Nouveau terkenal karena penggunaan kurva whiplash, dan desain vas dapat menggabungkannya. Gaya estetika Jepang juga mempengaruhi desain Art Nouveau.
Pilihan warna yang populer untuk vas Art Nouveau adalah nuansa hijau, biru merak, dan peach. Warna mawar, abu-abu, dan ungu juga sering ditemukan. Terlepas dari warnanya, warna-warna lembut biasanya menghiasi vas-vas ini, yang kontras dengan warna-warna gelap yang disukai selama era Victoria.
Vas ini sering dibuat dari kaca, yang merupakan bahan Art Nouveau yang populer, dan banyak vas yang memiliki hasil akhir matte. Vas juga terbuat dari perunggu, perak dan keramik. Saat bekerja dengan keramik selama jangka waktu ini, teknik kaca baru ditemukan, dan metode lama ditemukan.
Istilah Art Nouveau adalah bahasa Prancis untuk “seni baru.” Salah satu gerakan seni yang berumur pendek, dimulai sekitar tahun 1890-an dan berlangsung hingga pertengahan 1900-an. Ini berkembang dari gerakan Seni dan Kerajinan; kedua gerakan tersebut berevolusi sebagai reaksi terhadap Victorianisme dan terhadap artikel-artikel yang diproduksi secara massal. Art Nouveau adalah pelopor modernisme. Gaya ini populer secara internasional, terutama di Eropa dan Amerika.
Seorang pembuat perhiasan Prancis yang terkenal pada waktu itu, Rene Lalique, sangat terkait dengan Art Nouveau. Seiring dengan perhiasan, ia menjadi ahli dalam bekerja dengan kaca, dan menjadi terkenal karena vas kaca Art Nouveau yang ikonik, botol parfum, dan ornamen kap mobil. Perusahaan yang dia dirikan terus berlanjut hingga saat ini, dan masih menciptakan vas dengan karakteristik Art Nouveau.