Karakteristik pembelanjaan siswa umumnya mencakup lebih banyak uang yang dihabiskan untuk makanan, hiburan, perangkat elektronik, dan produk perawatan pribadi. Pengeluaran remaja sering kali melibatkan uang tunai yang dihabiskan untuk pakaian, musik, film, dan video game. Sementara banyak mahasiswa menghabiskan uang untuk barang-barang yang sama, pengeluaran mereka seringkali lebih besar untuk kategori mahasiswa ini.
Remaja biasanya memiliki akses ke makanan di rumah, sehingga sebagian besar pengeluaran mereka cenderung berkisar pada hiburan dan pakaian. Masa remaja menghadirkan tekanan sosial yang berkaitan dengan menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan mempertahankan citra tertentu. Mengenakan pakaian dan sepatu bermerek yang tepat serta mengikuti tren mode terbaru adalah bagian besar dalam menciptakan dan melestarikan citra ini. Pengeluaran remaja juga sering kali mencakup pembelian video game dan musik. Barang-barang tersebut merupakan komponen umum dari aktivitas dan interaksi sosial di kalangan remaja.
Pengeluaran siswa di antara mahasiswa sedikit berbeda. Pakaian dan hiburan merupakan pengeluaran yang besar bagi kelompok ini. Makanan, bagaimanapun, adalah salah satu pengeluaran terbesar bagi mahasiswa. Bahkan dalam situasi di mana makanan disediakan di asrama, banyak mahasiswa menghabiskan uang untuk makanan ringan, alkohol, dan minuman lainnya. Bertemu dengan teman di kedai kopi, bar, dan restoran secara rutin cenderung meningkatkan pengeluaran makanan dan minuman bagi mahasiswa.
Pola pengeluaran mahasiswa juga mencakup pembelian peralatan teknologi dan gadget elektronik. Barang-barang ini terkadang diperlukan untuk menyelesaikan tugas kuliah. Seorang mahasiswa mungkin membeli komputer dan printer, misalnya, untuk menulis makalah untuk kelasnya. Barang populer lainnya di kalangan mahasiswa, seperti ponsel mahal dan pembaca e-book, mungkin lebih merupakan kemewahan daripada kebutuhan.
Pengeluaran siswa di kalangan mahasiswa biasanya juga termasuk biaya bulanan untuk layanan. Membayar untuk koneksi internet adalah salah satu contohnya. Layanan telepon seluler dengan pesan teks dan akses Internet adalah biaya umum bagi mahasiswa. Beberapa mahasiswa juga membayar untuk televisi kabel dan berlangganan online untuk film.
Saran untuk pembelanjaan siswa yang bertanggung jawab biasanya mencakup membuat dan mematuhi anggaran bulanan dan berfokus pada penghematan uang, yang bukan praktik umum di kalangan siswa. Remaja biasanya menghabiskan uang yang diberikan oleh orang tua atau pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan paruh waktu. Mahasiswa terkadang bekerja selain menghadiri kelas, tetapi mereka mungkin juga memiliki akses ke pinjaman dan hibah mahasiswa. Ketiadaan praktik penganggaran di kalangan mahasiswa sering menyebabkan penggunaan kartu kredit untuk pengeluaran seperti makanan dan pakaian.