Karakteristik aula orkestra meliputi pembawaan suara yang baik, respons artikulasi, pengelolaan gema atau gema, dan keseimbangan frekuensi. Ketika aula orkestra memiliki semua karakteristik ini, penampilan para pemain dibawa melalui aula dengan distorsi minimal. Dengan demikian, karakteristik ini sangat penting untuk mengoptimalkan pengalaman mendengarkan anggota audiens dan melestarikan pertunjukan berkualitas tinggi yang terjadi di aula.
Salah satu karakteristik pertama yang ditangani arsitek dengan ruang orkestra adalah proyeksi. Aula orkestra secara rutin menampung beberapa ratus atau bahkan seribu orang atau lebih. Mereka yang berada di belakang aula lebih jauh dari para penampil, tetapi para penonton tersebut tetap harus dapat mendengar suaranya dengan mudah. Di aula orkestra yang sangat baik — khususnya yang memiliki langit-langit tinggi — suaranya dibawa dengan baik.
Karakteristik umum berikutnya untuk ruang orkestra adalah artikulasi yang bersih dan tajam. Komposer sering berhati-hati untuk mengarahkan durasi dan pendekatan ke pitch. Ketika aula tidak dirancang dengan baik, aspek fisik bangunan mendistorsi apa yang telah ditulis komposer, bahkan ketika para pemain bekerja sangat keras untuk mengakomodasi ruang di mana mereka tampil. Di aula yang baik, artikulasi para pemainnya benar dan tidak “berlumpur”.
Terkait dengan gagasan proyeksi dan artikulasi adalah gaung. Gema adalah kelanjutan suara setelah sumber suara berhenti menghasilkan suara. Di aula yang dirancang dengan baik, proyeksi dan artikulasi seimbang. Hasilnya adalah, meskipun suara dapat terdengar di seluruh aula, aula tidak menghasilkan gema yang mengganggu.
Semua suara memiliki frekuensi tertentu, atau panjang gelombang suara. Ruang orkestra yang buruk cenderung menyukai frekuensi atas. Selanjutnya, para pemain terdengar sangat berat dan seolah-olah mereka tidak di-ground dengan benar. Aula yang baik menyeimbangkan frekuensi rendah dengan frekuensi atas sehingga seluruh spektrum suara tampak merata dan tidak ada satu instrumen pun yang mengalahkan instrumen lainnya.
Arsitek mengontrol empat karakteristik utama ruang orkestra terutama dengan menyesuaikan jumlah permukaan reflektif yang besar. Inilah sebabnya mengapa dinding dan langit-langit aula orkestra sering memiliki proyeksi yang tidak biasa alih-alih datar, dan mengapa arsitek mencoba membuat dinding sedikit miring secara keseluruhan. Ini hanya bagian dari kontrol, namun. Arsitek juga harus memilih bahan yang tepat, karena kepadatan bahan yang berbeda mempengaruhi bagaimana suara dipantulkan atau diserap.
Pertimbangan penting dalam akustik orkestra adalah bahwa tidak semua ansambel sama. Misalnya, orkestra besar yang beranggotakan 100 orang bisa menjadi luar biasa jika diberi pertimbangan akustik yang sama seperti kuartet kecil. Untuk alasan ini, arsitek menggabungkan cara untuk menyesuaikan aula, biasanya dengan menggeser panel di langit-langit dan dinding. Kontrol iklim dan kelembaban juga memengaruhi respons suara.