Apa Jenis Topik Esai Persuasif yang Berbeda?

Beberapa penulis menggunakan esai persuasif untuk memperjelas ide atau poin, tetapi esai persuasif biasanya adalah salah satu yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk mengubah pikiran atau pendapatnya tentang topik tertentu. Dengan demikian, topik esai persuasif biasanya membahas dua jenis topik. Itu adalah topik yang sudah memiliki opini kuat dan topik yang biasanya memicu opini kuat. Hukum dan masalah hukum lainnya, kebijakan publik, dan masalah moral, etika, dan agama adalah topik esai persuasif yang umum. Namun, sesekali, seorang penulis atau guru mungkin memutuskan untuk bersenang-senang dengan esai persuasif.

Baik undang-undang yang ada maupun undang-undang potensial menyediakan banyak bahan penulisan esai persuasif bagi para penulis. Topik esai persuasif tentang masalah hukum dapat melibatkan undang-undang yang terkait dengan imigran ilegal suatu negara, persyaratan asuransi kesehatan, dan hukuman penjara wajib untuk kejahatan tertentu. Isu-isu seperti persyaratan mengenai daur ulang, menggunakan transportasi umum, dan menyediakan sumber daya untuk individu tunawisma adalah contoh topik esai persuasif terkait dengan kebijakan publik yang ada atau potensial. Demikian pula, topik seperti menerapkan atau mengembalikan wajib militer dan secara resmi mewajibkan semua penduduk suatu negara untuk berbicara dalam satu bahasa berhubungan dengan masalah hukum dan kebijakan publik.

Biasanya, topik esai persuasif moral, etika, dan agama merambah ke topik lain. Misalnya, mengajarkan pendidikan seks di sekolah atau tidak mungkin merupakan topik agama dan hukum. Pada titik mana selama kehamilan seorang wanita harus ditolak aborsi bisa menjadi topik agama, etika, dan hukum. Sebuah esai persuasif tentang mengapa hukuman mati harus dihapuskan juga termasuk dalam beberapa kategori. Topik esai moral, etika, dan agama lainnya termasuk mengizinkan doa di sekolah umum, apakah penelitian kloning manusia harus dihentikan, dan hak eutanasia dari pasien yang sakit parah.

Kadang-kadang, seorang penulis ingin bersenang-senang, atau seorang guru atau profesor ingin memberikan istirahat kepada murid-muridnya. Inilah saatnya topik esai persuasif yang ringan dan menyenangkan bisa berguna. Penulis dapat membuat makalah tentang manfaat satu jenis gaya rambut di atas yang lain, atau mengapa sekolah harus mengubah maskotnya dari harimau menjadi ikan mas. Seorang mahasiswa mungkin menulis esai persuasif untuk meyakinkan rektor universitas bahwa kelas tidak boleh dimulai sebelum tengah hari, dan yang lain mungkin menulis komposisi tentang manfaat membayar uang sekolah bagi mahasiswa yang lulus dengan nilai rata-rata tertinggi setiap semester. Topik esai persuasif seperti itu tidak serius, tetapi mereka memungkinkan siswa untuk memperkuat keterampilan menulis mereka dan memanjakan kreativitas mereka.