Rencana perawatan keterbelakangan mental termasuk terapi medis, emosional, dan perilaku. Terapi fisik dan program pendidikan juga dapat menjadi bagian dari perawatan keterbelakangan mental. Jenis kecacatan, tingkat keparahan cacat mental, dan keterbatasan fisik orang tersebut akan menentukan jenis terapi yang akan membantu orang tersebut mencapai potensi penuhnya. Seorang dokter akan dapat mengawasi peningkatan kesehatan fisik dan mental seseorang, dan harus membuat rencana perawatan untuk individu tersebut.
Rencana perawatan keterbelakangan mental medis dapat mencakup prosedur pembedahan dan obat resep untuk meringankan masalah fisik atau mental yang disebabkan oleh kondisi tersebut. Orang dengan sindrom Down lebih berisiko mengalami masalah jantung dan gangguan saluran usus. Pembedahan untuk memperbaiki masalah ini dapat bermanfaat bagi kualitas hidup dan harapan hidup seseorang secara keseluruhan. Obat-obatan terkadang diberikan untuk mengobati kondisi dan gejala yang disebabkan oleh kecacatan orang tersebut. Penstabil suasana hati diberikan kepada orang dengan autisme, dan antikonvulsan diresepkan untuk orang dengan keterbelakangan mental yang terkena serangan kejang.
Mereka yang memiliki masalah emosional dan perilaku dapat menjalani terapi sebagai pengobatan keterbelakangan mental. Orang yang didiagnosis dengan sindrom Asperger mengalami kesulitan memahami perilaku sosial dan berinteraksi dengan orang lain, dan terapi dapat membantu individu memahami norma sosial, perilaku emosional, dan cara merespons serta berinteraksi dalam situasi sosial. Jenis terapi ini akan membantu mempersiapkan orang untuk lingkungan kerja, interaksi sekolah, dan untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Orang dengan jenis cacat tertentu juga mungkin memiliki gangguan fisik. Terapi fisik akan membantu keterampilan motorik, seperti belajar berpakaian dan makan sendiri serta koordinasi tangan-mata. Jenis terapi ini juga akan meningkatkan massa otot seseorang dan mencegah masalah kesehatan lainnya. Terapi wicara terkadang disertakan dalam rencana perawatan keterbelakangan mental. Mereka yang memiliki cacat neurologis mungkin mengalami kesulitan membentuk suara atau kata-kata, atau orang tersebut mungkin memerlukan bantuan untuk mempelajari cara mengomunikasikan pikiran dan gagasan kepada orang lain.
Program pendidikan mengajarkan seorang penyandang disabilitas kemampuan membaca, menulis, dan matematika. Program pembelajaran ini juga dapat membantu seseorang mempelajari serangkaian keterampilan tertentu yang berlaku untuk peluang kerja di masa depan. Banyak sekolah mempekerjakan profesional pendidikan khusus, yang memungkinkan seorang anak untuk memperoleh pendidikan di lingkungan pendidikan tradisional sambil memiliki perhatian individu yang mungkin dia butuhkan. Rencana perawatan keterbelakangan mental tidak dapat menyembuhkan kecacatan orang tersebut, tetapi terapi ini dapat membantu meningkatkan pandangan, kualitas hidup, dan kesejahteraan fisik dan emosional orang tersebut.