Sementara elemen dasar model manajemen sumber daya manusia (SDM) strategis cenderung serupa, urutan penyusunannya dan jumlah strategi dapat bervariasi. Beberapa elemen umum dari model ini meliputi analisis lingkungan, pembuatan pernyataan misi, dan pembuatan strategi berdasarkan analisis kekuatan organisasi. Bagaimana dan kapan elemen ini dan elemen lainnya didekati tergantung pada kebutuhan organisasi.
Sebuah organisasi yang membangun dirinya sendiri berdasarkan pengaruh eksternal biasanya akan menggunakan salah satu model HRM strategis yang dimulai dengan tinjauan lingkungan. Proses ini bisa bersifat internal dan eksternal. Ini adalah cara bagi organisasi untuk mengukur kebutuhan apa yang ada dan seberapa baik dapat mengatasinya.
Langkah umum berikutnya adalah membuat pernyataan misi yang sesuai dengan informasi yang dikumpulkan dalam tinjauan lingkungan. Kemudian organisasi dapat menganalisis kekuatan dan kelemahannya. Setelah kualitas ini dipahami, SDM dapat membuat strategi untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.
Model HRM strategis lainnya dimulai dengan fokus internal. Dalam situasi ini, sebuah organisasi biasanya akan mulai dengan pembuatan pernyataan misi. Setelah ini dilakukan, tinjauan lingkungan eksternal dan internal dapat memberikan beberapa wawasan tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kemudian banyak kelompok akan menggunakan metode analisis diri dan pembangunan strategi yang sama seperti model sebelumnya.
Banyak model HRM strategis mencakup pembuatan kebijakan SDM yang akan mendukung strategi organisasi. Kebijakan ini umumnya dimaksudkan untuk menjadi fleksibel, karena elemen seperti perubahan dalam perusahaan, industri, dan ekonomi secara keseluruhan dapat memerlukan perubahan. Dengan melakukan analisis baru dan tinjauan lingkungan secara berkala, organisasi dapat memaksimalkan efektivitasnya. Meskipun biasanya tidak diperlukan, dalam beberapa kasus perubahan dramatis akan dibuat melalui pembuatan pernyataan misi baru.
Beberapa model HRM strategis yang paling efektif juga mencakup evaluasi perubahan yang diterapkan sebagai hasil dari proses. Jika kebijakan tidak membantu organisasi untuk mencapai efek yang diinginkan, maka seluruh proses strategis dapat diulang. Dalam situasi di mana hanya perubahan kecil yang diperlukan, beberapa perubahan kebijakan mungkin sudah cukup. Departemen SDM juga dapat menggunakan wawasan berbeda yang dikumpulkan dari langkah analisis untuk mencoba pendekatan baru dalam pembuatan kebijakan tanpa biaya dan upaya peninjauan penuh lainnya.