Kursus arkeologi dirancang untuk membantu siswa belajar tentang sejarah dan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai karir sebagai arkeolog. Karena bidang arkeologi dapat mencakup hampir semua elemen budaya dan sejarah masa lalu, seringkali ada banyak jenis kursus arkeologi yang tersedia di universitas. Beberapa jenis kursus arkeologi yang paling umum termasuk sejarah, antropologi, metode lapangan, dan kelas ilmiah.
Karena arkeologi adalah studi tentang sejarah manusia, banyak kelas arkeologi akan berfokus pada fakta-fakta sejarah yang diketahui. Fokus kelas-kelas ini mungkin luas atau spesifik, tergantung pada tingkat kesulitan dan tujuan kelas. Kursus sejarah yang luas mungkin melibatkan topik besar seperti kebangkitan peradaban di Mediterania, sementara kursus yang lebih spesifik mungkin berfokus pada sejarah area lokal universitas. Jika kursus ini tersedia melalui program gelar arkeologi, mereka dapat memberikan penekanan khusus pada penemuan arkeologi yang telah mengarah pada pemahaman sejarah saat ini, serta berfokus pada sejarah itu sendiri.
Antropologi adalah studi tentang perkembangan fisik dan budaya manusia, dan sangat penting untuk pencarian arkeologi. Kursus arkeologi dalam antropologi sering berfokus pada budaya peradaban kuno, seperti ritual pernikahan, kelahiran, dan kematian mereka. Dengan mempelajari antropologi, seorang arkeolog akan memperoleh pengetahuan yang membantu mengkontekstualisasikan penemuan artefak; misalnya, seorang arkeolog yang menggali guci tembikar dapat menggunakan pengetahuannya tentang antropologi untuk menentukan penggunaan dan pentingnya artefak. Kursus arkeologi yang berfokus pada antropologi mungkin mencakup budaya masyarakat tertentu selama era tertentu dalam sejarah, seperti ritual pemakaman di Inggris selama periode abad pertengahan.
Karena penemuan arkeologi dilakukan melalui penelitian lapangan, banyak kursus arkeologi berfokus pada pembelajaran metode lapangan yang tepat. Di kelas-kelas ini, siswa dapat belajar bagaimana menggali, memberi label, dan mengkategorikan penemuan dengan benar secara efisien dan dengan penekanan pada pelestarian. Kelas metode lapangan dapat melibatkan beberapa pekerjaan lapangan yang sebenarnya di situs penggalian arkeologi dan situs penggalian. Beberapa kursus mungkin juga berfokus pada pelestarian bahan kuno, seperti perawatan yang tepat dan penanganan dokumen sejarah dan teks kuno.
Prinsip-prinsip sains dapat menjadi sangat penting bagi arkeologi, sehingga banyak siswa mengambil kelas yang mencakup dasar-dasar metode eksperimen ilmiah. Kelas ilmiah dapat mengajarkan siswa bagaimana membentuk hipotesis dengan benar, mengumpulkan data, dan menjalankan eksperimen untuk mencapai kesimpulan yang mungkin. Kursus-kursus ini juga dapat berfokus pada prosedur ilmiah yang penting bagi arkeologi, seperti penanggalan karbon dari artefak atau tes forensik yang digunakan pada kerangka kuno. Seperti halnya mata kuliah antropologi, mata kuliah arkeologi dalam sains dapat membantu para arkeolog menempatkan penemuan-penemuan dalam konteksnya, sehingga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan manusia tentang budaya kuno.