Apa Jenis Kontrol Alat Mesin yang Berbeda?

Peralatan mesin umumnya digunakan untuk membuat produk jadi dari bahan padat. Alat-alat tersebut, termasuk mesin bubut dan gilingan, bisa berukuran kecil — dan biasanya untuk digunakan di rumah — atau berukuran untuk keperluan industri. Mereka biasanya dikendalikan secara manual oleh manusia atau secara otomatis oleh komputer. Kontrol alat mesin generik telah berubah dari waktu ke waktu, dari kontrol manual seperti katrol dan tuas hingga kontrol yang sangat terkomputerisasi yang digunakan saat ini.

Sebagian besar jenis peralatan mesin awal menggunakan kontrol manual, dan peralatan mesin modern mungkin masih dikendalikan secara manual. Tergantung pada peralatannya, operator peralatan mesin mungkin telah menarik tuas, memutar roda gila, atau menggunakan jenis mekanisme lain yang diaktifkan dengan tangan yang dipasang pada satu set katrol dan tuas yang rumit. Kontrol alat mesin ini akan memindahkan benda kerja atau alat pemotong ke posisi baru untuk membentuk produk yang diinginkan, dan sering kali membutuhkan banyak keterampilan dan pengetahuan untuk beroperasi dengan benar.

Akhirnya, kontrol alat mesin berevolusi untuk memasukkan komponen otomatis. Contoh awal dari kontrol perkakas mesin otomatis menggunakan kincir air untuk menyediakan daya konstan yang dapat digunakan untuk berbagai tugas. Perkembangan tenaga uap selanjutnya berarti kontrol peralatan mesin baru dapat diperkuat menggunakan mekanisme uap. Banyak peralatan mesin yang akhirnya menggunakan tenaga uap, faktor utama yang berkontribusi pada pertumbuhan produksi massal dan revolusi industri. Meski begitu, kontrol alat mesin sebagian besar manual dan masih membutuhkan operator alat mesin untuk memanipulasi.

Kontrol numerik merupakan langkah maju yang besar untuk kontrol perkakas mesin yang presisi dan otomatis. Daripada memutar dan mengaktifkan kontrol secara manual, operator peralatan mesin akan memasukkan urutan numerik ke kartu atau pita kertas. Urutan ini dimasukkan ke dalam alat mesin, yang dapat membaca angka dan mengoperasikan berbagai bagian dalam urutan yang benar. Manfaat kontrol numerik termasuk presisi, kecepatan dan pengulangan yang mudah. Banyak dari konsep yang dikembangkan menggunakan kontrol numerik kemudian dipengaruhi metode komputerisasi.

Kontrol numerik terkomputerisasi mengoperasikan bagian-bagian alat mesin melalui program komputer. Operator alat mesin menentukan dimensi yang tepat dari produk yang diinginkan. Setelah dimulai, proses pembentukan produk jadi hampir sepenuhnya otomatis. Kontrol peralatan mesin yang terkomputerisasi biasanya memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan dengan peralatan mesin yang dioperasikan secara manual. Salah satu manfaat signifikan dari kontrol numerik terkomputerisasi adalah bahwa beberapa alat atau mesin dapat dikonfigurasi untuk bekerja bersama.