Apa Jenis Klasifikasi Fraktur yang Berbeda?

Untuk mengklasifikasikan patah tulang, juga dikenal sebagai patah tulang, dokter akan menggunakan empat pengelompokan klasifikasi patah tulang untuk menggambarkan patahnya tulang. Ada dua tipe dasar klasifikasi fraktur primer, terbuka dan tertutup. Lokasi fraktur ditentukan sesuai dengan lokasi tulang di mana fraktur terjadi, proksimal, tengah atau distal. Dalam dua kelompok ini terdapat lima subset tambahan dari klasifikasi fraktur, transversal, spiral, oblique, comminuted, dan segmental. Akhirnya, fraktur digambarkan sebagai lengkap atau tidak lengkap, tergantung pada tingkat keparahan patahnya.

Klasifikasi fraktur terbuka diberikan ketika tulang telah patah dengan cara yang menyebabkannya menonjol melalui kulit. Fraktur tertutup terjadi ketika tulang yang patah tetap berada di bawah kulit. Dari empat klasifikasi, ini yang paling mudah ditentukan dengan inspeksi visual sederhana. Ini juga merupakan klasifikasi patah tulang pertama yang akan digunakan dokter saat menentukan jenis patah tulang tertentu.

Klasifikasi fraktur kedua ditentukan oleh lokasi tulang di mana patah telah terjadi. Untuk menggambarkan patahan dengan lebih baik, setiap tulang dalam tubuh dianggap terdiri dari tiga bagian, masing-masing terdiri dari kira-kira sepertiga tulang. Fraktur dapat didefinisikan sebagai proksimal, artinya patah terletak di area tulang yang paling dekat dengan tubuh; distal, artinya patah tulang di area terjauh dari tubuh; atau tengah, menandakan bahwa patah terjadi di bagian tengah tulang.

Klasifikasi fraktur ketiga adalah yang paling rinci, memberikan gambaran tentang cara patahnya tulang. Jika tulang patah di satu tempat, itu digambarkan sebagai melintang, spiral atau miring. Fraktur transversal adalah patahan yang melintasi tulang dalam garis yang cukup lurus. Fraktur spiral adalah patahan miring yang melingkari tulang. Terakhir, fraktur miring adalah patahan diagonal di dalam tulang.

Jika beberapa fraktur hadir dalam tulang yang sama, itu dapat digambarkan sebagai fraktur kominutif atau segmental. Ketika tulang telah patah menjadi beberapa bagian kecil yang berdekatan satu sama lain, itu dianggap sebagai fraktur kominutif. Jika patahan menyebar lebih jauh, menyebabkan bagian tulang yang lebih besar patah, patahan tersebut digambarkan sebagai segmental.

Akhirnya, fraktur akan digambarkan sebagai tidak lengkap atau lengkap. Fraktur tidak lengkap adalah fraktur di mana tulang belum sepenuhnya patah, menyebabkan fragmen tulang tetap terhubung sampai tingkat tertentu. Jenis fraktur ini juga dapat disebut sebagai fraktur greenstick atau fraktur garis rambut. Jika fraktur lengkap, di sisi lain, tulang benar-benar terpisah pada titik patahnya.