Apa Jenis Bahan Baku Farmasi yang Berbeda?

Bahan baku farmasi digunakan untuk membuat obat-obatan dan obat-obatan, dan pekerja farmasi biasanya membutuhkan pasokan bahan baku yang konstan untuk membuat obat baru. Bahan baku farmasi yang tidak aktif biasanya tidak meningkatkan efektivitas obat, juga tidak mengobati kondisi, tetapi membantu membentuk pil. Bahan mentah antibiotik digunakan untuk membuat obat yang mengobati infeksi dan, meskipun tidak efektif melawan virus, bahan tersebut masih sering digunakan. Vitamin sering diproduksi atau diekstraksi untuk obat-obatan, dan mereka dapat digunakan untuk mengobati kekurangan. Bahan baku asam nukleat sering digunakan untuk mengobati virus.

Bahan tidak aktif adalah salah satu bahan baku farmasi yang paling umum, meskipun tidak efektif. Bahan-bahan ini dianggap tidak efektif, karena tidak dimaksudkan untuk mengobati gangguan atau penyakit; sebaliknya, mereka digunakan untuk membuat pil dan mengikat bahan aktif. Mereka juga berguna dalam menstabilkan bahan aktif, yang mungkin tidak dapat digunakan jika bukan karena komponen yang tidak aktif. Bahan baku tidak aktif yang umum termasuk rasa, zat pengikat dan pewarna. Bahan aktif seringkali sangat kuat dan mungkin sangat sedikit yang dibutuhkan dalam pil, jadi bahan yang tidak aktif biasanya lebih banyak daripada yang aktif.

Banyak obat dibuat dari antibiotik atau bersifat antibiotik. Bahan baku farmasi ini bertanggung jawab untuk mengobati infeksi dari bakteri dan jamur, dan mereka dapat membunuh atau memperlambat organisme hidup yang menyerang tubuh. Sebagian besar antibiotik direkayasa dan dibuat dari bahan-bahan alami, tetapi beberapa diekstraksi dari makhluk hidup. Infeksi sering terjadi, jadi bahan mentah ini sering digunakan dan menghasilkan banyak obat yang berbeda. Antibiotik biasanya dibuat menjadi pil dan cairan.

Meskipun vitamin tidak umum digunakan untuk mengobati penyakit atau gangguan serius, vitamin ini cenderung berguna jika seseorang menderita kekurangan vitamin. Jika seseorang kekurangan vitamin B12, misalnya, maka dokter mungkin akan meresepkan suplemen vitamin B12. Bahan baku vitamin farmasi sering dibuat dari bahan kimia karena pendekatan ini lebih murah daripada menggunakan sumber alami; beberapa orang lebih suka ekstrak vitamin alami, jadi ini terkadang digunakan juga.

Bahan baku farmasi asam nukleat sering diturunkan untuk membantu mengobati virus. Berbeda dengan bahan baku lainnya, asam nukleat jarang alami bila digunakan dalam pengobatan. Ini sering merupakan analog, artinya dibuat dan dibuat serupa dengan asam nukleat alami, tetapi tidak persis sama dengan sumber alami. Asam ini paling sering dibuat menjadi suspensi yang disuntikkan ke pasien.