Zona seismik adalah wilayah di mana tingkat aktivitas seismik tetap cukup konsisten. Ini mungkin berarti bahwa aktivitas seismik sangat jarang, atau sangat umum. Beberapa orang sering menggunakan istilah “zona seismik” untuk berbicara tentang area dengan peningkatan risiko aktivitas seismik, sementara yang lain lebih suka berbicara tentang “zona bahaya seismik” ketika membahas area di mana aktivitas seismik lebih sering terjadi.
Banyak negara memiliki lembaga pemerintah yang peduli dengan aktivitas seismik. Badan-badan ini menggunakan data yang mereka kumpulkan tentang aktivitas seismik untuk membagi negara menjadi berbagai zona seismik. Sejumlah sistem zonasi yang berbeda digunakan, dari zona numerik hingga zona berwarna, dengan masing-masing nomor atau warna mewakili tingkat aktivitas seismik yang berbeda. Di Amerika Serikat, misalnya, zona seismik dibagi antara satu dan lima, dengan zona lima yang paling berisiko terhadap aktivitas seismik.
Sebagian besar zona seismik aktivitas tinggi terletak di sepanjang apa yang dikenal sebagai zona patahan, wilayah kerak bumi yang rentan terhadap aktivitas seismik. Zona patahan sering terjadi di tempat pertemuan lempeng benua, tetapi mereka juga dapat ditemukan di sekitar gunung berapi. Zona patahan besar di Amerika Utara yang jauh dari batas lempeng mana pun disebabkan oleh gelembung besar magma di bawah kerak bumi yang secara berkala menggelembung menjadi letusan gunung berapi yang eksplosif.
Dengan memecah suatu negara menjadi zona seismik yang berbeda, suatu negara dapat mengidentifikasi area yang berisiko tinggi. Daerah-daerah ini mungkin memiliki aturan bangunan yang lebih ketat yang dirancang untuk membuatnya lebih aman jika terjadi gempa bumi, dan layanan darurat di zona seismik berisiko tinggi mungkin diperlukan untuk memiliki pelatihan gempa khusus dan latihan yang sering untuk berlatih merespons gempa bumi. Perusahaan asuransi biasanya juga menaikkan tarif mereka di zona seismik aktivitas tinggi.
Salah satu bahaya terbesar di luar guncangan dasar gempa bagi orang-orang di zona seismik aktivitas tinggi adalah likuifaksi. Pencairan tanah terjadi ketika sedimen lepas menjadi tersuspensi dalam air sebagai akibat dari aktivitas seismik yang mendorong permukaan air ke atas. Ketika likuifaksi tanah terjadi, tanah tidak lagi mampu menopang berat bangunan, jalan raya, dan struktur lainnya sehingga menyebabkan terjadinya keruntuhan. Saluran utilitas bawah tanah dapat terputus dalam prosesnya, yang mengakibatkan kebocoran gas yang berpotensi meledak bersama dengan kontaminasi yang meluas dengan limbah. Di zona aktivitas tinggi yang juga rentan terhadap likuifaksi, gempa bumi bisa sangat berbahaya.