Istilah Jewfro adalah portmanteau atau kata yang diciptakan berasal dari “Yahudi” dan “Afro.” Beberapa orang keturunan Yahudi, terutama budaya Ashkenazim Eropa, lebih suka memakai rambut mereka dalam gaya keriting alami yang mengingatkan pada Afro hitam tradisional. Seorang Jewfro umumnya tidak menampilkan ikal ketat dari Afro hitam, tetapi lebih merupakan kompilasi rambut keriting dan bergelombang yang disisir dari kepala pemakainya dalam gaya Afro yang longgar. Beberapa pemakai Jewfro akan memotong dan menata rambut mereka secara profesional untuk menghasilkan efek yang lebih seimbang, tetapi yang lain lebih suka memakainya lebih rapi. Tatanan rambut ini sering ditata atau disisir dengan menggunakan jenis sisir yang sama dengan yang digunakan pada Afros tradisional.
Ungkapan Jewfro tidak menjadi sangat populer sampai tahun 1960-an dan 1970-an. Pada saat itu, banyak orang Afrika-Amerika mulai menata rambut mereka dengan gaya yang lebih alami, yang bagi banyak orang adalah Afro yang dikeriting rapat. Anggota budaya Yahudi yang lebih muda juga memutuskan untuk mengekspresikan diri mereka dengan mengenakan rambut bergelombang atau keriting alami mereka dengan gaya yang tidak selalu sesuai dengan norma sosial saat itu. Dengan mengenakan seorang Yahudi, banyak penghibur, atlet, dan tokoh masyarakat Yahudi yang berpengaruh dapat membangun identitas budaya mereka sendiri.
Menumbuhkan gaya rambut Yahudi tidak terbatas pada keturunan Yahudi Ashkenazi. Banyak orang memiliki rambut keriting atau bergelombang alami yang dapat tumbuh hingga panjang yang cukup besar. Pemakainya dapat meminta penata rambut untuk memangkas panjang rambutnya, tetapi tidak sebanyak tinggi atau tebalnya. Beberapa orang mungkin menemukan bahwa pengeringan pukulan dan penggunaan produk rambut tertentu yang mendorong pengeritingan dan kekakuan juga dapat membantu menciptakan gaya rambut Jewfro. Menarik dan menggoda rambut dengan sisir Afro tradisional juga akan membantu menciptakan Afro Yahudi yang lebih penuh.
Ada sejumlah selebritas terkenal dan tokoh terkenal yang telah membantu mempopulerkan orang Yahudi. Penyanyi Art Garfunkel, misalnya, menampilkan seorang Afro Yahudi terkemuka, seperti halnya Nick Jonas dari band Jonas Brothers. Selama tahun 1970-an dan 1980-an, penyanyi/penulis lagu ikonik Bob Dylan menata rambutnya dengan gaya Afro Yahudi yang menggoda. Pemakai Jewfro terkenal lainnya termasuk Larry Fine of the Three Stooges, guru kebugaran Richard Simmons, produser musik Phil Spector, kritikus film Gene Shalit, komedian Adam Samberg dan aktor komedi Seth Rogen. Di beberapa lingkaran budaya pop, mengenakan Jewfro berhasil memberi pemakainya cache atau karisma pribadi tertentu.