Apa Itu Witch Hazel Lotion?

Witch hazel lotion pada dasarnya adalah segala jenis lotion yang mengandung minyak atau ekstrak dari tanaman witch hazel. Ada beberapa cara berbeda untuk menyajikan lotion ini. Terkadang, minyak hanya ditambahkan ke lotion yang sudah ada, seperti yang sering terjadi pada ramuan buatan sendiri. Campuran komersial biasanya menyeimbangkan minyak dengan krim atau emolien untuk memaksimalkan penyerapan, dan ini sering digunakan untuk merawat kondisi kulit tertentu. Witch hazel adalah zat alami dan dapat membantu mengurangi penumpukan minyak dan pori-pori. Pada saat yang sama, dapat mengeringkan, sehingga menggabungkan minyak dengan sifat pelembab lotion dapat menjadi solusi terbaik, terutama untuk area sensitif seperti wajah. Orang dengan ruam serius atau masalah berjerawat terkadang juga mempertimbangkan losion yang menggabungkan efek penyembuhan witch hazel dengan obat farmasi lainnya, terutama steroid topikal dan antiinflamasi. Witch hazel biasanya dianggap sebagai obat alami, tetapi menjadi alami tidak berarti sepenuhnya aman. Reaksi alergi telah dilaporkan, misalnya, dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit.

Bagaimana Ini Dibuat

Dalam hampir semua kasus, losion witch hazel digunakan sebagai obat holistik untuk kulit. Lotion dibuat dari ekstraksi minyak dari daun dan kulit tanaman witch hazel, yang dapat berupa salah satu dari beberapa varietas semak kecil dalam keluarga Hamamelidaceae. Alkohol biasanya kemudian ditambahkan ke dalamnya dan lotion melewati proses penyulingan. Proses ini menghasilkan ekstrak witch hazel, yang memiliki sejumlah aplikasi kosmetik dan medis. Asam tanin adalah bahan utama dalam kebanyakan losion, dan merupakan produk alami dari minyak witch hazel.

Gunakan sebagai Astringent

Salah satu karakteristik inti witch hazel umumnya adalah zat, dan karena itu sering membantu mengurangi iritasi kulit saat dioleskan. Astringents mengencangkan kulit dan meredakan erupsi kulit. Witch hazel khususnya sering bagus dalam mengecilkan jaringan dan membran di kulit yang telah rusak oleh hal-hal seperti paparan sinar matahari, iritasi lingkungan, atau kondisi kulit seperti jerawat. Orang yang menderita jerawat sering mendapati bahwa kondisinya diperparah oleh kulit berminyak dan pori-pori yang lebih besar, dan penggunaan zat ringan seperti witch hazel secara teratur dapat bermanfaat.

Sementara penggunaan astringent secara teratur dapat menghilangkan minyak berlebih dan mengencangkan pori-pori, itu juga dapat mengeringkan minyak yang sehat dan dibutuhkan. Menggabungkan zat dengan losion memiliki manfaat tambahan karena tidak membuat kulit terlalu kering. Hanya minyak bermasalah yang dihilangkan, tetapi permukaan luar masih bisa tetap lembab dan kenyal. Gigitan serangga, sengatan matahari yang parah, dan ruam panas adalah kondisi kulit lain yang dapat diredakan dengan lotion hazel. Ini juga dapat digunakan sebagai pembersih sederhana untuk kulit. Make-up dan krim dingin dapat dihilangkan dengannya dan, meskipun merupakan pembersih yang dalam, umumnya cukup lembut untuk digunakan setiap hari.

Perawatan Wasir

Jenis kondisi kulit lainnya, termasuk wasir, juga dapat menyebabkan kulit bengkak dan meradang. Wasir dapat terjadi akibat mengejan saat buang air besar, yang dapat menyebabkan pembuluh darah di anus pecah; banyak wanita juga mengalami ini setelah melahirkan. Wasir bisa sangat menyakitkan dan bisa menjadi sangat bengkak sehingga sembelit juga bisa terjadi. Lotion witch hazel dapat dioleskan ke area yang terkena, meredakan serta mengurangi pembengkakan untuk meredakan gejala.

Risiko dan Tindakan Pencegahan Umum

Ada sejumlah reaksi alergi yang dilaporkan terhadap witch hazel, dan iritasi seperti dermatitis kulit dan ruam dengan berbagai tingkat juga dapat terjadi. Efek samping ini dapat memperburuk kondisi kulit, sehingga bila terjadi penggunaan lotion harus dihentikan. Jika lotion witch hazel tertelan, dapat menyebabkan mual, muntah, dan vertigo dan tidak boleh dikonsumsi secara internal. Ibu hamil atau menyusui umumnya disarankan untuk menghindari lotion ini karena tidak jelas apakah dapat membahayakan janin atau berdampak negatif pada ASI. Namun, sebagian besar sediaan dianggap aman untuk digunakan sebagai salep ruam popok.