Apa Itu Wacana Narasi?

Wacana naratif adalah jenis komunikasi tertulis atau verbal yang melibatkan narasi, atau dengan kata lain, menceritakan sebuah cerita. Ini adalah salah satu jenis wacana klasik yang membantu orang mengidentifikasi berbagai mode komunikasi dan berbagai jenis fungsi untuk berbicara atau menulis. Wacana naratif merupakan hal yang umum dalam jenis media tertentu.

Ada beberapa karakteristik dan fitur utama dari wacana naratif. Salah satunya adalah bahwa narasi biasanya terungkap dalam urutan kronologis. Narasi atau bercerita bekerja dengan cara ini untuk menginformasikan pendengar atau pembaca, membawa mereka melalui rantai peristiwa secara berurutan, sehingga mereka secara alami dapat membangun pemahaman mereka tentang situasi atau skenario yang sedang dinarasikan.

Karakteristik lain dari narasi adalah bahwa mereka sering ditulis atau diucapkan sebagai orang pertama atau ketiga. Beberapa dari narasi ini dapat menggunakan sudut pandang orang kedua, tetapi ini tidak biasa. Sebuah narasi mahatahu menggunakan orang ketiga; misalnya, seseorang yang mengatakan, “kelinci memantul ke halaman,” sedang membangun narasi orang ketiga. Sebaliknya, seseorang yang mengatakan, “Saya melihat kelinci melambung ke halaman,” menggunakan sudut pandang orang pertama.

Dalam berbagai media, wacana naratif juga hadir dalam berbagai bentuk. Dalam fiksi dan beberapa jenis media teks lainnya, narasi sering muncul dalam bentuk narasi orang ketiga yang serba tahu dan kronologis. Dalam beberapa bentuk media visual, seperti televisi dan bioskop, narasi sering kali muncul dalam monolog orang pertama, yang kadang-kadang merupakan “pengisi suara”. Dalam sulih suara, suara di luar layar memberikan narasi, ditumpangkan di atas gambar jarak jauh, tetapi sering kali terkait.

Menganalisis sebuah naratif dan mengidentifikasi wacana naratif membantu orang luar untuk mengevaluasi dan menganalisis komunikasi tertulis atau lisan. Mahasiswa di berbagai departemen akademik mungkin menggunakan evaluasi narasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang media dan komunikasi. Misalnya, penggunaan narasi dalam periklanan, di mana bentuk wacana ini sering bercampur dengan bentuk fundamental lainnya, dapat memberikan banyak wawasan tentang strategi pemasaran perusahaan di balik periklanan. Beberapa jurnalis modern, pakar, dan orang lain yang terlibat dalam komentar sosial bahkan menyebut “narasi” sebagai elemen utama dari sebuah isu, di mana pihak-pihak berjuang untuk mengontrol narasi untuk membentuk persepsi kolektif tentang suatu peristiwa. Memahami kekuatan narasi adalah bagian penting dari mempelajari dunia media yang kompleks saat ini.