Apa Itu Wacana Argumentatif?

Wacana argumentatif adalah jenis komunikasi yang spesifik, tetapi sering kali didefinisikan secara luas. Wacana didefinisikan sebagai penggunaan bahasa tertulis atau lisan secara sosial atau publik, atau dengan kata lain, komunikasi antara dua pihak atau lebih. Dalam definisi umum wacana, beberapa jenis wacana berlaku. Ini kadang-kadang juga disebut mode retoris, dan mereka memenuhi fungsi yang berbeda dalam wacana umum.

Meskipun banyak orang yang mendengar kata, “argumen,” memikirkan konflik yang memanas dan sengit atau pertukaran emosional, secara umum, kata itu hanya berarti dukungan untuk sebuah ide. Wacana argumentatif sebagai mode retorika adalah wacana yang terutama terdiri dari satu atau lebih pihak yang mendukung ide atau pendapat mereka. Ini berbeda dengan jenis wacana lainnya, termasuk wacana naratif, eksposisional, atau deskriptif.

Banyak jenis retorika atau wacana argumentatif berkembang dan bermanifestasi dalam cara yang berbeda. Beberapa lebih formal, di mana pembicara atau penulis dengan hati-hati memperluas ide dasar dengan ide pendukung utama yang sering didasarkan pada penelitian teknis. Jenis lain dari wacana argumentatif mungkin lebih luas, dan lebih mengandalkan argumen intuitif atau emosional daripada pencarian fakta yang spesifik. Ini juga mencakup berbagai jenis diksi dan presentasi. Di tempat yang lebih formal, kata-kata yang digunakan untuk wacana argumentatif mungkin sangat canggih dan teknis, di mana dalam situasi yang kurang formal, dialek dan slang dapat digunakan secara bebas.

Berbagai jenis wacana argumentatif juga sangat bergantung pada konteks fisik atau sosialnya. Salah satu contohnya adalah berbagai aplikasi wacana argumentatif ke berbagai bidang atau sektor masyarakat. Misalnya, wacana argumentatif di pengadilan atau parlemen legislatif sangat berbeda dari jenis wacana yang sama di ruang dewan perusahaan. Wacana yang terkait dengan bidang hukum sangat kontras dengan wacana di bidang lain yang sering menggunakan bahasa yang kurang teknis. Jenis konteks lain melibatkan hubungan antara pembicara atau penulis dan audiens, di mana beberapa contoh wacana ini terjadi antara orang-orang yang hidup di sebuah ruangan dengan audiens manusia, dan yang lain terjadi dalam bentuk karya yang diterbitkan didistribusikan kepada pembaca, seperti di surat kabar. editorial dan teks serupa.

Secara umum, penggunaan wacana semacam ini memberikan kesempatan kepada pembaca atau pendengar untuk mengkaji berbagai gagasan yang sedang dibahas. Argumen persuasif atau koersif seringkali efektif dalam menjangkau sejumlah besar orang dalam audiens target. Argumen yang disebarluaskan sering kali dapat memiliki efek substansial pada psikologi massa masyarakat luas, apakah ini terukur atau tidak. Meneliti argumen dan retorika argumentatif atau wacana juga memberikan pendengar atau pembaca ide yang baik tentang bagaimana bentuk retorika ini diperlakukan dalam masyarakat tertentu.