Apa itu Wabah Bubonic?

Wabah pes adalah bentuk wabah yang bermanifestasi dalam bentuk pembengkakan kelenjar getah bening, yang secara historis dikenal sebagai “buboes”. Banyak orang menganggap wabah sebagai penyakit historis, tetapi sebenarnya ada hingga 3,000 kasus di seluruh dunia setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Untungnya, bentuk wabah ini sangat mudah diobati, terutama jika ditangani lebih awal, dan di daerah endemik wabah, seperti Amerika Barat Daya, dokter biasanya mahir mengenali tanda-tanda awal.

Seperti bentuk wabah lainnya, penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Dalam bentuk pes, bakteri masuk ke dalam tubuh melalui kulit, melalui gigitan kutu yang membawa penyakit dari hewan pengerat yang terinfeksi. Setelah pasien terpapar, bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan kelenjar getah bening membengkak dan akhirnya merusak pembuluh darah, menyebabkan memar besar dan bintik hitam muncul di bawah kulit.

Wabah pes telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia, sejak kasus pertama kali dicatat sekitar abad keenam. Sebelum munculnya antibiotik, wabah itu menghancurkan, dan dapat menghentikan tentara di jalurnya, kota-kota kosong, dan memusnahkan komunitas. Selama era abad pertengahan khususnya, wabah pes adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama, dan “kematian hitam” melanda Eropa dalam beberapa gelombang yang diperkirakan beberapa sejarawan mungkin telah memusnahkan hingga setengah dari populasi.

Sebagian besar kasus penyakit menular ini adalah hasil dari paparan hewan pengerat yang terinfeksi seperti tikus dan anjing padang rumput. Pada abad pertengahan, orang juga menularkan wabah dari orang ke orang, karena banyak rumah yang dipenuhi kutu yang dapat berpindah dari pasien ke orang sehat. Saat ini, penularan dari orang ke orang jauh lebih jarang terjadi, berkat kebersihan yang lebih baik.

Selain mengembangkan bubo khas, pasien juga mengalami demam, menggigil, mual, sakit kepala, dan muntah. Secara klasik, lidah juga menjadi putih dan menebal dengan infeksi wabah lanjut. Bakteri yang bertanggung jawab atas penyakit ini sangat rentan terhadap antibiotik, dan kebanyakan orang yang terinfeksi di zaman modern ini tidak mengalami efek sakit jangka panjang sebagai akibat dari infeksi wabah mereka. Ketika kasus pes didokumentasikan, pejabat kesehatan masyarakat biasanya melacak sumber paparan, dan langkah-langkah dapat diambil untuk melindungi masyarakat, seperti memberantas populasi hewan pengerat yang terinfeksi.