Toksisitas vitamin A adalah efek dari seseorang yang mengonsumsi vitamin A dalam jumlah berlebihan. Juga dikenal sebagai hipervitaminosis A, mengonsumsi terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan sejumlah efek berbahaya dan biasanya akibat seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak suplemen makanan. Toksisitas vitamin A jarang berakibat fatal, tetapi dapat memiliki efek yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, perubahan kondisi mental, kantuk, nyeri otot dan dalam kasus kronis dapat menyebabkan kerontokan rambut, insomnia, dan anemia.
Bentuk vitamin A yang ditemukan dalam suplemen vitamin dan sumber hewani, seperti hati dan minyak ikan, disebut retinol. Jenis vitamin A inilah yang dapat menyebabkan keracunan. Retinol larut dalam lemak, yang berarti seseorang tidak memiliki cara untuk menghilangkan jumlah yang berlebihan dari dalam tubuh manusia, tidak seperti vitamin yang larut dalam air yang biasanya dikeluarkan dari tubuh melalui buang air kecil.
Toksisitas vitamin A akut disebabkan oleh konsumsi tunggal vitamin A dalam jumlah berlebihan. Toksisitas kronis disebabkan oleh konsumsi berlebihan dalam jangka waktu yang lebih lama. Kebanyakan multivitamin mengandung dosis vitamin A di bawah 10,000 unit internasional (IU). Toksisitas akut diperkirakan terjadi hanya setelah 25,000 IU atau lebih vitamin A tertelan, sehingga dosis yang dianjurkan dari kebanyakan multivitamin tidak boleh menyebabkan toksisitas.
Makan hati hewan dan minyak ikan berpotensi menimbulkan ancaman yang menyebabkan keracunan vitamin A jika dikonsumsi dalam jumlah yang luar biasa besar, tetapi kecil kemungkinannya. Kebanyakan hati hewan tidak mengandung cukup vitamin A untuk menyebabkan keracunan, meskipun beberapa hewan seperti beruang kutub, husky, anjing laut, dan walrus memiliki jumlah vitamin A yang ekstrim di hati mereka dan memakan hati hewan tersebut kemungkinan akan menyebabkan vitamin. Overdosis. Sumber tanaman, seperti wortel, mengandung prekursor vitamin A yang dikenal sebagai karoten yang hanya secara selektif diubah menjadi retinol di dalam tubuh seseorang, yang berarti konsumsi sayuran tidak menyebabkan keracunan vitamin A. Konsumsi karoten yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang disebut karotenemia di mana kulit seseorang mengalami pigmentasi kuning-oranye. Selain efek kosmetik, bagaimanapun, karotenemia tidak menyebabkan efek berbahaya atau keracunan vitamin A karena konversi terbatas menjadi retinol.
Meskipun keracunan vitamin A berbahaya, mudah diobati dengan menghentikan konsumsi vitamin A sampai gejalanya mereda. Toksisitas dapat menyebabkan muntah dan diare, sehingga ada risiko dehidrasi. Siapa pun yang menderita gejala seperti itu harus yakin untuk minum banyak air. Seperti penyakit atau penyakit apa pun, siapa pun yang menderita keracunan vitamin A harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada efek jangka panjang, terutama pada kasus kronis.