Apa Itu Visual Hull?

Dalam pencitraan komputer, lambung visual adalah bentuk tiga dimensi (3D) dari suatu objek yang diekstrapolasi dari beberapa gambar dua dimensi (2D) yang diambil pada sudut yang berbeda di sekitar objek yang didekati. Data permukaan tentang bentuk suatu objek diperoleh dengan menelusuri kontur objek dalam suatu gambar, pada dasarnya menciptakan siluet objek tanpa tekstur atau detail bagian dalam yang spesifik. Kumpulan siluet, semua diekstraksi dari gambar yang diambil pada sudut yang berbeda, dikumpulkan bersama dalam ruang 3D dan area antara titik kontur yang diketahui diinterpolasi untuk membentuk objek 3D yang memiliki garis 3D umum dari objek sebenarnya, meskipun mungkin tanpa rinci tertentu. Proses yang digunakan untuk membuat visual hull, juga dikenal sebagai shape-from-silhouette (SFS), bisa lebih cepat, kurang intensif prosesor, dan lebih murah untuk diterapkan daripada beberapa teknik stereoskopik untuk menangkap gerakan 3D atau mendeteksi bentuk objek 3D. Beberapa aplikasi yang menggunakan lambung visual termasuk deteksi hambatan penglihatan komputer, penangkapan gerak untuk tujuan analisis medis atau lainnya, dan pemindaian objek 3D virtual saat SFS dilakukan dalam kondisi yang sangat terkontrol.

Proses pembentukan lambung visual suatu objek dari serangkaian gambar melibatkan isolasi siluet objek dari latar belakang dalam gambar. Lokasi dan orientasi yang tepat dari kamera yang digunakan untuk memperoleh gambar juga penting untuk proses tersebut. Di setiap gambar, dibuat jalur lurus dari bidang pandang gambar ke ruang adegan dan berakhir pada kontur objek yang dicitrakan. Hal ini dilakukan untuk setiap gambar dan area di mana masing-masing jalur, yang menyerupai kerucut dalam lingkungan 3D, bersilangan memberikan volume seperti balok yang sangat kasar yang berisi objek dalam dimensi pemandangan. Untuk beberapa aplikasi, seperti computer vision, informasi ini cukup untuk menghindari rintangan dasar.

Siluetnya dapat disempurnakan lebih lanjut sehingga detail geometris yang lebih kecil diterjemahkan ke lambung visual. Ini dapat mencakup lubang pada objek, seperti yang mungkin terjadi jika lambung visual dibangun dari gambar manusia berdiri dengan kaki terbuka atau lengan terentang. Salah satu atribut bentuk objek yang tidak dapat ditangkap secara akurat dengan teknik SFS adalah permukaan cekung, karena tidak berkontribusi pada siluet.

Teknik SFS untuk membuat visual hull dari suatu objek dapat menjadi sangat detail dan akurat jika algoritma yang disempurnakan digunakan dalam hubungannya dengan kondisi terkontrol untuk membuat gambar sumber. Kondisi ini dapat mencakup sumber cahaya tunggal yang konsisten, latar belakang statis dan terukur, dan kamera yang dikalibrasi dengan tepat. Dengan kondisi ini, model objek 3D yang sangat presisi dapat dibuat, dan penangkapan gerak dapat dilakukan tanpa perlu penanda, pelacak, atau peralatan khusus di luar kamera.