Istilah viper pohon dapat merujuk pada salah satu dari beragam spesies ular dari keluarga Viperidae yang tinggal di pohon. Viper adalah ular berbisa yang menggunakan taring berlubang untuk menembus mangsa dan menyuntikkan racun. Ular ini ditemukan di seluruh Asia, Afrika dan Amerika Selatan dan meskipun panjangnya sangat bervariasi antar spesies, warnanya cukup konsisten. Banyak yang berwarna hijau atau kuning dengan beberapa warna kuning, putih atau hijau di kepala atau perut. Katak arboreal, mamalia kecil, burung, dan kadal semuanya merupakan mangsa khas.
Sebagian besar spesies berekor pendek dengan sisik lunas dan kepala berbentuk segitiga. Taring panjang dan berongga dari ular beludak ini membedakan mereka dari spesies ular lainnya. Taring menempel pada rahang atas atau tulang rahang atas yang bergerak dan dilepaskan hanya ketika ular berbisa menyerang mangsanya atau untuk membela diri. Racun disuntikkan melalui taring berlubang dari kelenjar di dalam mulut ular beludak. Dalam kasus pertahanan diri, gigitannya sering kering dan tidak ada racun yang disuntikkan.
Spesies ular beludak pohon memiliki panjang sekitar 12 inci (30 sentimeter) hingga lebih dari 10 kaki (3 meter). Mereka umumnya melahirkan anak dan berburu mamalia arboreal, burung, katak dan reptil kecil lainnya. Ular ini sering aktif di malam hari, berburu dan menyergap mangsanya di malam hari, dan minum air saat terkumpul di daun atau di tubuh mereka sendiri.
Spesies ular beludak Afrika termasuk ular pohon Nitsche, ular pohon Rungwe dan ular pohon bersisik kasar. Ular Nitsche memiliki tanda hitam yang khas dan biasanya menghuni alang-alang papirus yang berbatasan dengan danau di Uganda, Malawi dan DR Kongo. Ular Rungwe lebih suka semak rendah di Tanzania, Zambia dan Malawi sedangkan spesies bersisik kasar, varietas kuning cerah, dapat ditemukan bertengger di atas bunga di Kenya, Uganda, dan DR Kongo.
Asia juga merupakan rumah bagi banyak spesies ular berbisa arboreal. Ular beludak Cina atau bambu berwarna hijau cerah dan tidak hanya mendiami Cina tetapi juga Nepal dan India. Juga ditemukan di India adalah ular berbisa Paus, ular dengan tanda bergaris merah dan putih yang khas di sisinya dan perut kuning cerah. Pitviper Malcom ditemukan di dekat Sungai Sungii di Malaysia Timur. Mayoritas ular pohon bersifat hemotoksik karena racunnya dapat menghancurkan sel darah merah.
Beberapa orang memelihara ular ini sebagai hewan peliharaan meskipun berisiko digigit ular berbisa. Dalam beberapa kasus, ular berbisa atau menjalani prosedur pembedahan yang menghambat produksi racun reptil. Sebagian besar ular beludak yang dijual sebagai hewan peliharaan membutuhkan kandang kaca besar, perendaman mingguan, dan tikus dan katak untuk dijadikan makanan. Memelihara ular berbisa pohon sebagai hewan peliharaan mungkin memerlukan lisensi.