Vinil asetat adalah bahan kimia prekursor yang paling sering digunakan dalam pembuatan monomer atau polimer polivinil asetat, senyawa plastik serupa dengan berat molekul rendah hingga tinggi yang dapat digabungkan untuk membentuk plastik lain. Setidaknya 83% dari vinil asetat yang dihasilkan digunakan untuk tujuan ini dalam industri, tetapi juga memiliki berbagai kegunaan sebagai polimer emulsi dalam suspensi cair dalam cat dan perekat, dan dalam polivinil alkohol untuk tekstil dan serat kertas. Ini juga digunakan untuk memproduksi resin berbasis etilena dan serat akrilik terkait.
Cairan tidak berwarna dengan bau manis yang kuat, vinil asetat juga sering disebut sebagai VAM, atau vinil ester asam asetat. Ini adalah monomer secara alami yang reaktif dengan berbagai macam bahan kimia, dan vinil asetat diproduksi dengan mengkatalisis asam asetat dengan etilen dan oksigen dalam reaktor. Karena bahan ini sangat mudah terbakar dan mudah menguap, dengan titik nyala rendah yaitu 17.6° Fahrenheit (-8° Celcius), penyimpanan dan pengangkutan bahan kimia harus sangat hati-hati.
Dengan pesatnya industrialisasi di negara-negara seperti Cina, permintaan vinil asetat sebagai senyawa industri meningkat sekitar 3-6% per tahun pada 2011. Konsumsi global vinil asetat per tahun diperkirakan berada di kisaran lebih dari 9.4 miliar. pound (4.3 juta metrik ton), dan diproduksi dalam kapasitas besar di negara-negara Brasil, Amerika Serikat, dan Republik Korea. Ini dianggap sebagai bahan kimia industri, dan vinil asetat tidak dijual di pasar terbuka kepada konsumen.
Terlepas dari bahaya yang melekat, vinil asetat dianggap agak aman untuk ditangani jika sifat kimianya dipahami dengan baik. Pemerintah Kanada dan Uni Eropa, pada 2009, menyimpulkan bahwa itu tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dalam jumlah kecil. Paparan skala besar, bagaimanapun, dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, reaksi alergi, dan iritasi pada mata dan kulit. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap konsentrasi tinggi vinil asetat dapat bersifat karsinogenik.
Salah satu area pertumbuhan terkuat untuk vinil asetat di negara-negara industri yang berkembang pesat adalah penggunaannya untuk memproduksi polivinil alkohol untuk digunakan dalam manufaktur tekstil, dan etilena vinil alkohol, yang digunakan sebagai resin penghalang untuk melapisi kemasan makanan. Penggunaan alkohol vinil etilen sedang meningkat, karena telah digunakan secara luas sebagai penghalang gas yang efektif dan tidak beracun. Ini berfungsi dengan baik untuk menjaga bau dan rasa yang dikeluarkan oleh produk makanan yang terkandung dalam kemasan.