Apa itu Video Bridging?

Video bridging, juga dikenal sebagai audio-video bridging karena audio dan video direkam dan disiarkan, adalah jenis teknik konferensi video yang memungkinkan peserta untuk beralih di antara peserta lain. Untuk konferensi video biasa, hanya satu orang yang terlihat. Dengan bridging video, orang yang bertanggung jawab atas konferensi dapat beralih ke siapa pun yang dia ajak bicara atau fokus. Ini memungkinkan konferensi video yang lebih pribadi, daripada hanya satu orang yang berbicara tanpa pandang bulu kepada sekelompok orang lain. Bridge terhubung ke Internet, yang memperlancar transisi video.

Konferensi video adalah saat konferensi — sering kali konferensi bisnis tetapi juga berlaku untuk konferensi video di sekolah dan perguruan tinggi, diadakan di saluran video di komputer. Dengan konferensi video biasa, ada satu orang, atau satu sisi saluran video, yang memberikan konferensi. Semua orang yang terhubung ke konferensi kemudian melihat dan mendengar konferensi. Tidak ada cara untuk berpindah antar peserta, jadi konferensi ini biasanya mengumpulkan semua anggota dalam satu ruangan. Ini berarti setiap orang, kecuali orang yang mengendalikan konferensi, harus berada di area yang sama agar konferensi dapat efektif.

Dengan teknik video bridging, orang yang mengontrol konferensi dapat berpindah antar peserta. Hal ini memungkinkan presenter untuk menjadi lebih pribadi dengan peserta. Ini juga memungkinkan anggota lain untuk berpartisipasi dalam konferensi video terlepas dari lokasi mereka. Kebanyakan program video bridge memungkinkan setiap orang untuk mendengar dan melihat presenter, bahkan jika dia hanya berbicara dengan satu peserta dalam konferensi.

Selain berbicara dengan orang, video bridging biasanya juga memungkinkan peserta untuk membuka media lain selama konferensi. Artinya, jika file atau situs web relevan dengan percakapan, seorang peserta dapat membuka media tersebut sehingga orang lain dapat melihatnya. Ini memperluas penggunaan konferensi video dan memungkinkan anggota untuk mengurangi biaya pencetakan, karena tidak memerlukan media kertas.

Video bridging sering menggunakan Internet untuk menyatukan semua peserta. Dengan menggunakan Internet, transfer antar peserta dipermudah. Jika Internet tidak digunakan, maka program harus merekam video dari satu anggota, mengirimkannya ke komputer lain sehingga anggota dapat membukanya, menunggu video dimuat, dan kemudian menunggu penerima menanggapinya. Proses ini membosankan dan sulit bagi semua anggota dan menggunakan lebih banyak memori daripada hanya mengadakan konferensi melalui Internet.