Vellum adalah jenis permukaan tulisan seperti kertas yang telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai bentuk. Vellum kuno dibuat dari kulit mamalia seperti anak sapi atau kambing. Bentuk modern terbuat dari serat kapas pulp kayu yang telah dirawat. Biasanya lebih tahan lama daripada kertas dan paling sering digunakan untuk dokumen khusus atau manuskrip lain yang dimaksudkan untuk diawetkan.
Persiapan di Zaman Kuno
Awalnya, “vellum” mengacu pada permukaan tulisan putih tembus pandang yang dibuat oleh orang Ibrani sebelum 1000 SM. Itu dibuat dari kulit anak sapi yang tidak disamak dengan mengeringkannya di bawah tekanan setelah dibersihkan, dihilangkan bulunya dan dikerok. Setelah diregangkan, dipoles dengan batu apung, yang bersifat abrasif, dan talc, yang merupakan pengisi, sebagai persiapan akhir untuk menulis. Pada Abad Pertengahan, manuskrip yang diberi iluminasi disiapkan di atas vellum, seperti juga dokumen lainnya.
Kemudian, vellum dibuat dari kulit hewan yang lahir mati. Terkadang, kulit kambing atau kulit domba digunakan untuk membuat perkamen yang disebut dengan nama ini. Nama “perkamen” dan “vellum” kadang-kadang digunakan secara bergantian. Selain digunakan untuk menulis, juga digunakan untuk membuat kepala gendang dan kap lampu.
Persiapan Modern
Pada akhir abad ke-19, produk kertas dengan sifat yang mirip dengan vellum diciptakan dengan mengolah dan mengemboss pulp kayu dan/atau serat kapas. Kertas ini tebal, berwarna gading dan semi-transparan dengan kilap rendah. Ini juga bisa disebut kertas vellum, vellum imitasi, vellum sayur, atau vellum Jepang.
Kertas vellum modern tersedia dalam berbagai warna untuk dokumen, diploma, dan proyek seperti pembuatan kartu, pengumuman, atau program; pelacakan; dan scrapbooking. Kertas ini hadir dalam varietas putih dan krem serta pastel, warna-warna cerah dan garis-garis. Kertas marmer adalah pilihan lain, dan desain metalik dan berbintik-bintik juga dapat ditemukan. Variasi timbul juga dapat dibeli, dan sering kali timbul emas.
Penggunaan lainnya
Vellum dan perkamen tradisional masih digunakan untuk kepala drum. Kulit anak sapi dan kulit kambing keduanya dijual sebagai pengganti kepala gendang untuk gendang tangan etnik dan tersedia dalam berbagai diameter agar pas. Bahan ini juga masih digunakan untuk kap lampu. Sebelum bahan imitasi atau perkamen digunakan untuk kap lampu, orang harus memeriksa untuk memastikan bahwa itu dapat menangani panas yang akan dihasilkan oleh lampu.