Apa itu Varians?

Varians, seperti rentang, adalah statistik yang terkait dengan penyebaran sampel atau populasi tertentu. Ini dihitung untuk populasi tertentu dengan menjumlahkan kuadrat selisih antara setiap elemen dan rata-rata, lalu membagi total itu dengan jumlah elemen dalam populasi. Semakin rapat suatu populasi berkerumun di sekitar mean, semakin rendah variansnya.

Statistik yang terkait erat adalah deviasi standar, yang merupakan akar kuadrat dari varians. Standar deviasi lebih sering digunakan dalam statistik deskriptif karena lebih intuitif dan berbagi unit yang sama dengan mean. Dalam distribusi normal, yang merupakan kurva distribusi klasik berbentuk lonceng yang umum untuk banyak fenomena, sedikit lebih dari 95 persen populasi akan berada dalam dua standar deviasi dari mean.

Varians paling berguna untuk teknik statistik prediktif seperti regresi atau analisis varians (ANOVA). Regresi akan memodelkan variabel sebagai jumlah dari satu atau lebih faktor yang mempengaruhi variabel dan varians, yang mewakili perbedaan antara elemen yang diamati sebenarnya dan nilai yang diharapkan. Misalnya, pekerjaan konstruksi di kota dapat dimodelkan sebagai tingkat dasar, ditambah penyesuaian musiman untuk sepanjang tahun, ditambah penyesuaian untuk ekonomi nasional, ditambah varians. Teknik regresi berusaha untuk menentukan model dengan varians terkecil, sehingga nilai prediksi yang diharapkan diharapkan akan mendekati nilai yang diamati setelah pengamatan dimungkinkan.

ANOVA, umumnya digunakan dalam uji klinis, adalah teknik statistik untuk mengklasifikasikan sumber varians. Pengamatan dikategorikan oleh satu atau lebih faktor yang menarik dalam percobaan. Teknik kuadrat terkecil digunakan untuk mempartisi varians menjadi kesalahan acak, efek faktor dan efek interaksi, dengan tujuan menentukan pengaruh faktor atau faktor terhadap variabel. Misalnya, sebuah perusahaan yang sedang menguji pupuk baru mungkin menggunakan percobaan ANOVA dengan hasil panen sebagai variabel yang dipelajari dan faktor-faktor pupuk yang digunakan dan berapa banyak curah hujan yang diterima tanaman. Bagaimana pupuk baru dibandingkan dengan pupuk lain akan menjadi faktor efek dalam percobaan; jika pupuk baru mengungguli saingannya untuk curah hujan standar tetapi tidak untuk hujan lebat, itu akan menjadi contoh efek interaksi.