Apa itu Variabel Kontinu?

Variabel adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dapat diukur dan juga dapat bervariasi. Lawan dari variabel adalah konstanta. Konstanta adalah besaran yang tidak berubah dalam konteks tertentu. Dalam eksperimen ilmiah, variabel digunakan sebagai cara untuk mengelompokkan data. Variabel dapat dikelompokkan sebagai variabel diskrit atau kontinu.

Umumnya, variabel adalah karakteristik sekelompok objek atau peristiwa yang dapat diukur melalui sejumlah nilai numerik yang berbeda. Variabel diskrit hanya dapat memiliki sejumlah nilai yang berbeda antara dua titik yang diberikan. Misalnya, dalam sebuah keluarga, bisa ada satu, dua, atau tiga anak, tetapi tidak mungkin ada skala kontinu 1.1, 1.5, atau 1.75 anak.

Variabel kontinu dapat memiliki jumlah nilai berbeda yang tak terbatas antara dua titik yang diberikan. Seperti yang ditunjukkan di atas, tidak mungkin ada skala anak-anak yang berkelanjutan dalam sebuah keluarga. Jika ketinggian sedang diukur, variabelnya akan terus menerus karena ada kemungkinan yang tidak terbatas bahkan jika hanya melihat antara 1 dan 1.1 meter.

Penting untuk diingat bahwa kedua jenis variabel tersebut dikelompokkan berdasarkan skala yang digunakan untuk mengukurnya dan apa yang diukur. Dalam kebanyakan eksperimen ilmiah, skala diskrit digunakan untuk mengukur kedua jenis variabel. Karena ada jumlah kemungkinan yang tak terbatas, ini berarti pengukuran variabel kontinu sering dibulatkan untuk membuat data lebih mudah digunakan.

Baik variabel diskrit maupun variabel kontinu dapat mengambil salah satu dari dua peran dalam eksperimen ilmiah. Selama percobaan, ilmuwan sering ingin mengamati hasil perubahan satu variabel. Hanya satu variabel yang sering diubah, karena akan sulit untuk menentukan apa yang menyebabkan respons yang relevan jika beberapa variabel dipengaruhi.

Variabel yang dimanipulasi oleh ilmuwan adalah variabel bebas, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang merespon perubahan. Dengan kata lain, respon dari satu variabel tergantung pada perubahan variabel lainnya. Jika pada awalnya tidak ada perubahan pada salah satu variabel, maka tidak akan ada respons oleh variabel terikat.
Misalnya, selama percobaan, jumlah cahaya yang menyinari tanaman berubah. Jumlah cahaya akan menjadi variabel independen. Untuk membuat pengukuran yang dapat diulang, variabel bebas cenderung menjadi variabel diskrit, seperti satu jam, dua jam, atau tiga jam cahaya. Respon tumbuhan, seberapa besar tumbuh atau arah tumbuhnya, akan menjadi variabel terikat. Karena jumlah tanaman yang tumbuh bisa menjadi jumlah hasil yang tak terbatas, itu adalah variabel kontinu yang bergantung.