Apa Itu Valensi?

Valensi menunjukkan jumlah argumen yang dikaitkan dengan kata kerja tertentu dalam sebuah kalimat. Kebanyakan kata kerja setidaknya monovalen; ini berarti mereka memiliki satu argumen, yaitu subjek kalimat yang melakukan tindakan yang dinyatakan oleh kata kerja. Ada juga kata kerja divalen, yang membutuhkan subjek dan objek langsung di mana tindakan dilakukan, dan kata kerja trivalen yang juga membutuhkan objek tidak langsung yang merupakan bagian dari tindakan. Valensi terkait dengan transitivitas kata kerja, meskipun mereka bukan konsep yang identik, karena transitivitas didasarkan murni pada objek dan bukan subjek.

Valensi kata kerja ditentukan oleh berapa banyak argumen yang harus ada dalam sebuah kalimat agar masuk akal. Ada beberapa kata yang avalen, yang berarti tidak memerlukan argumen, bahkan subjek. Kata “salju”, misalnya, tidak benar-benar membutuhkan subjek dan frasa “bersalju” sering digunakan hanya untuk kejelasan tata bahasa.

Lebih umum, bagaimanapun, kata kerja setidaknya monovalen, yang berarti mereka membutuhkan satu argumen agar masuk akal. Kata kerja dengan jenis valensi ini harus memiliki subjek, tetapi mereka tidak membutuhkan jenis objek apa pun. Kata-kata seperti “tidur”, “menari”, dan “lompat” semuanya bisa monovalen karena tidak memerlukan target untuk tindakan. Mereka memang membutuhkan subjek, bagaimanapun, yaitu melakukan tindakan.

Kata kerja divalen adalah kata kerja yang membutuhkan subjek dan objek langsung di mana tindakan dilakukan. Kata “melempar”, misalnya, sering kali memiliki valensi ini dalam kalimat seperti “Saya melempar bola”, karena kata tersebut membutuhkan subjek dan objek yang dilempar. Kata kerja trivalen juga membutuhkan objek tidak langsung yang merupakan bagian dari tindakan, seperti kata “memberi.” Dalam kalimat, “Saya memberi teman saya hadiah,” kata kerjanya membutuhkan subjek dan objek langsung, “hadiah,” serta objek tidak langsung yang menjadi target tindakan, “teman saya.” Pengurangan valensi dapat terjadi ketika sebuah kata disajikan dengan argumen yang lebih sedikit daripada yang mungkin diperlukan, seperti “Saya memberi uang.”

Transitivitas adalah konsep yang terkait erat dengan valensi, meskipun mereka tidak identik. Transitivitas kata kerja hanya didasarkan pada jumlah objek yang diperlukan, tanpa mempertimbangkan subjek. Sementara kata “melempar” dalam kalimat “Saya melempar bola,” adalah divalen, itu dianggap monotransitif, karena hanya membutuhkan satu objek langsung. Sebuah kata kerja monovalen dipandang sebagai intransitif, dan kata-kata trivalen dianggap ditransitif.