V2G, kependekan dari vehicle-to-grid, adalah konsep sistem di mana mobil yang ditenagai oleh listrik dapat mengambil daya yang dibutuhkan untuk menjalankannya dari jaringan listrik dan mengembalikan daya yang tidak digunakan saat mobil tidak digunakan. Istilah ini diciptakan oleh AC Propulsion Inc. Dalam sistem V2G, mobil akan terhubung ke jaringan dan, ketika diparkir dan tidak digunakan, jaringan listrik dapat menarik listrik ekstra dari baterai mobil. Ini akan membantu menyediakan daya yang stabil ke kota-kota sekaligus menyediakan daya untuk mobil listrik yang akan lebih ramah lingkungan daripada mobil yang hanya ditenagai oleh bensin atau bahan bakar lainnya.
Jaringan listrik menyediakan listrik untuk bangunan, lampu jalan, dan sumber daya lain yang membutuhkannya. Agar sistem berfungsi dengan lancar, pembangkit listrik perlu menciptakan daya yang cukup untuk memenuhi permintaan. Jumlah yang digunakan dan jumlah yang dibuat harus tetap seimbang atau masalah dapat terjadi. Jika terjadi ketidakseimbangan yang besar, jaringan listrik bisa mengalami lonjakan dan berhenti bekerja.
Menggunakan sistem V2G akan memungkinkan pembangkit listrik untuk menarik dari mobil ketika mereka membutuhkan lebih banyak listrik dari yang diharapkan, dan menggunakan lebih sedikit atau tidak sama sekali ketika tidak diperlukan. Triknya adalah menyeimbangkan distribusi daya antar mobil di seluruh kota atau negara bagian sehingga pemilik mobil masih memiliki kekuatan untuk mengemudikan mobilnya. Alternatif ini akan membantu mengurangi kebutuhan bahan bakar untuk menggerakkan mobil dan dapat melindungi lingkungan. Ini juga akan memperlambat penggunaan minyak, yang merupakan sumber daya tak terbarukan yang tidak akan kembali setelah semuanya habis.
Tiga kemungkinan jenis sistem V2G sedang dipertimbangkan. Yang pertama adalah mobil yang menggunakan bahan bakar untuk menyediakan tenaga dan membantu menyediakan tenaga ekstra untuk generator pada saat-saat ketika jaringan listrik berada di bawah tekanan paling besar. Jenis mobil kedua adalah plug-in dan terhubung ke jaringan listrik. Ketika daya dibutuhkan, ia ditarik dari mobil dan pada saat daya kurang dibutuhkan, mobil dapat diisi ulang. Jenis terakhir dari sistem V2G menggunakan kendaraan bertenaga surya untuk mengisi baterainya dan kemudian memberikan daya ekstra ke jaringan listrik untuk digunakan.
Agar sistem V2G berfungsi, diperlukan tiga bagian. Pertama, mobil yang mendukung sistem perlu menjadi umum untuk menciptakan cukup untuk memasok sistem. Selanjutnya, sistem kontrol perlu ditempatkan sehingga dapat mengatur kapan dan di mana untuk menarik atau memasok daya. Akhirnya, sebuah sistem yang dapat menghitung apakah harus menarik daya dari mobil tertentu pada saat itu atau tidak akan menjadi sangat penting. Jika tidak, pemilik dapat menemukan mobil mereka tidak dikenakan biaya di pagi hari ketika mereka harus berkendara ke tempat kerja.
Skeptis tertentu dari sistem telah menunjukkan bahwa menggunakan sistem jenis ini akan menyebabkan baterai mobil berhenti bekerja lebih cepat. Mereka juga menunjukkan bahwa saat ini baik mobil maupun jaringan listrik tidak dilengkapi untuk menangani sistem seperti ini. Perombakan besar-besaran akan diperlukan sebelum V2G bisa menjadi kenyataan.