Apa itu Ulkus Duodenum?

Ulkus duodenum adalah lesi yang muncul di lapisan dalam duodenum, bagian atas usus kecil. Bisul pada dasarnya adalah area jaringan yang terkikis yang telah dirusak oleh bakteri, asam lambung, atau obat-obatan tertentu. Ulkus duodenum paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, meskipun berpotensi terjadi pada usia berapa pun. Dokter biasanya dapat mengobati bisul dengan obat-obatan atau prosedur bedah sederhana. Namun, jika ulkus duodenum tidak diobati, dapat menyebabkan kehilangan darah internal yang luas dan komplikasi kesehatan yang parah.

Kebanyakan tukak duodenum disebabkan oleh jenis bakteri tertentu, yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). Ketika bakteri hadir dalam jumlah besar, ia menggerogoti selaput lendir yang melapisi duodenum. Maag juga bisa muncul jika seseorang rutin mengonsumsi obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan aspirin. Peningkatan asam lambung akibat merokok dan penggunaan alkohol juga telah dikaitkan dengan tukak duodenum.

Banyak orang yang menderita tukak duodenum tidak mengalami gejala fisik apa pun. Ketika gejala muncul, seseorang mungkin merasakan sakit perut, mual, dan perasaan lelah sesekali. Lebih jarang, seseorang dapat mengalami muntah, tinja berwarna gelap atau lembek, dan perubahan nafsu makan. Saat maag tumbuh, gejalanya cenderung memburuk dan menjadi kronis. Seseorang yang percaya bahwa dia mungkin menderita maag harus menjadwalkan janji temu dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh.

Seorang dokter perawatan primer yang mencurigai ulkus duodenum biasanya mengambil sampel darah untuk memeriksa H. pylori dan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala pasien. Setelah pemeriksaan awal, pasien dapat dirujuk ke ahli gastroenterologi untuk pengujian lebih lanjut. Spesialis dapat melakukan rontgen perut atau pemindaian tomografi terkomputerisasi untuk mencari kelainan duodenum. Prosedur endoskopi dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis, di mana tabung fleksibel yang berisi kamera serat optik dimasukkan ke tenggorokan. Kamera diarahkan ke duodenum, sehingga gastroenterologist dapat dengan jelas melihat ulkus.

Pengobatan tukak duodenum tergantung pada ukurannya, gejala yang menyertai, dan penyebab yang mendasarinya. Antibiotik oral dan antasida resep dapat mengatasi sebagian besar bisul dalam waktu sekitar enam minggu. Perawatan bedah mungkin diperlukan jika terjadi perdarahan yang berlebihan atau jika ulkus duodenum tidak merespon pengobatan. Setelah pengobatan, pasien biasanya diinstruksikan untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan untuk mencegah masalah gastrointestinal di masa depan. Selain itu, dokter dapat memberikan informasi tentang alternatif NSAID untuk mengurangi risiko tukak duodenum berulang.