Apa itu Ulkus Dekubitis?

Ulkus dekubitis mengacu pada luka baring atau luka tekan yang terjadi ketika tekanan ditempatkan pada kulit, otot, jaringan lunak, dan tulang. Ketika berat seseorang menekan permukaan di bawahnya, kulit bisa mulai rusak. Biasanya, ulkus dekubitis mempengaruhi mereka yang berada dalam kesehatan yang buruk, terikat tempat tidur, mengompol, dan lanjut usia. Selain itu, individu yang tidak dapat memposisikan diri setidaknya setiap dua jam, juga berisiko terkena ulkus dekubitis.

Biasanya, gangguan mobilitas mencegah seseorang mengubah posisi seperlunya, yang meningkatkan risiko kerusakan kulit. Selain itu, pasien yang mengalami gangguan neurologis, menderita demensia, atau sangat dibius sangat berisiko. Orang yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes, rentan terhadap ulkus dekubitis, dan memiliki diabetes lebih lanjut dapat menunda penyembuhan luka. Luka baring umumnya dikategorikan ringan hingga parah. Ulkus dekubitis yang parah atau stadium IV dapat mempengaruhi otot dan tulang dan menyebabkan gangren. Perawatan untuk ulkus dekubitis tergantung pada stadium luka dan kondisi fisik dan mental pasien secara keseluruhan.

Penyembuhan luka umumnya tidak dapat dimulai sampai ulkus dekubitis dihilangkan tekanannya. Selain itu, area kerusakan kulit perlu dijaga kebersihannya dan bebas dari urin dan feses yang mengiritasi. Ulkus tekan stadium I, atau luka baring ringan, umumnya merespons preparat topikal seperti petroleum jelly atau krim ruam popok. Kasus yang lebih parah mungkin memerlukan persiapan yang lebih kuat yang berpotensi mengelupas kulit mati, sambil meregenerasi kulit baru. Terkadang, dalam kasus yang parah, debridement bedah akan diperlukan untuk mengangkat jaringan mati dan mencegah berkembangnya gangren. Juga, antibiotik oral atau intravena diperlukan ketika luka baring terinfeksi.

Diet tinggi protein dan peningkatan konsumsi vitamin C dapat meningkatkan penyembuhan luka pada mereka yang menderita ulkus dekubitus. Juga, pasien yang tidak dapat bergerak perlu diputar dan diposisikan ulang setidaknya setiap dua jam untuk menjaga tekanan dari penonjolan tulang seperti pinggul, pergelangan kaki, dan siku. Kasur khusus, seperti kasur udara atau air, juga bermanfaat untuk mengurangi tekanan pada kulit. Pasien yang mengalami inkontinensia harus mengganti pakaian inkontinensianya setiap dua jam dan jika sudah kotor. Ketika pasien duduk di urin dan feses, kulit menjadi teriritasi, ini memperburuk ulkus dekubitus.