Uji kekerasan Rockwell adalah cara mengukur kekuatan permukaan bahan yang berbeda. Ide dasarnya adalah untuk menentukan seberapa tahan material terhadap deformasi dan mengubahnya menjadi angka. Saat melakukan uji kekerasan Rockwell, para ilmuwan akan membuat indentasi material yang bersangkutan dengan jumlah berat yang berbeda. Tes dilakukan menggunakan perangkat khusus, yang mengukur kedalaman lekukan untuk membuat angka. Jumlah berat dan timbangan yang berbeda digunakan untuk berbagai jenis bahan.
Ada beberapa langkah yang digunakan para ilmuwan saat melakukan uji kekerasan Rockwell. Pertama, bahan ditempatkan di perangkat, yang memungkinkan bobot diterapkan melalui indentor. Indentor biasanya berbentuk baji, tetapi terkadang dapat dibulatkan, tergantung pada bahan dan parameter pengujian.
Setelah bahan berada di tempatnya, jumlah berat yang relatif kecil biasanya diterapkan. Ini biasanya akan merusak material sampai batas tertentu, dan para ilmuwan akan melakukan pengukuran. Kemudian, bobot yang lebih berat ditambahkan, yang akan merusak material lebih jauh. Dalam banyak kasus, bobot kedua akan dibiarkan di tempatnya selama jangka waktu tertentu. Pada titik ini, penguji akan menghapus bobot kedua sambil membiarkan bobot pertama di tempatnya dan kemudian melakukan pengukuran lain.
Dalam keadaan umum, penghilangan pemberat kedua tidak akan memungkinkan material kembali ke kedalaman yang sama setelah pemberat kecil pada awalnya diterapkan. Umumnya, beban berat akan menyebabkan sejumlah deformasi permanen. Perubahan permanen inilah yang biasanya coba diukur oleh para ilmuwan saat melakukan uji kekerasan Rockwell, jadi pengukuran yang mereka minati adalah perbedaan antara kedalaman saat beban kecil pertama kali diterapkan dan kedalaman setelah beban berat dihilangkan.
Pengukuran itu sendiri biasanya berupa angka berdasarkan unit yang masing-masing terdiri dari 0.002 milimeter, meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada bahan yang diuji oleh pekerja. Unit pengukuran yang sangat kecil berguna untuk uji kekerasan Rockwell karena banyak bahan yang diuji cukup kuat, dan tidak akan terlalu banyak berubah bentuk. Misalnya, kekerasan Rockwell sering digunakan untuk mengukur efektivitas teknik tempering logam yang berbeda, dan logam temper umumnya sangat tahan terhadap deformasi.
Uji kekerasan Rockwell bukan satu-satunya cara untuk mengukur kekerasan material. Ada beberapa sistem pesaing lain di luar sana, tetapi tes Rockwell umumnya lebih populer. Keuntungan terbesar untuk tes Rockwell dibandingkan dengan metode lain adalah kenyamanan dan kecepatan pengujian.