Ada beberapa sifat material yang didefinisikan secara tepat. Kekerasan bukan salah satunya. Uji kekerasan dapat menilai beberapa hal, seperti ketahanan material terhadap tekukan, goresan, abrasi, atau pemotongan. Tes ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Metode pengujian umumnya tergantung pada jenis bahan yang diuji, seperti mineral, logam, atau karet.
Geologi adalah bidang di mana uji kekerasan dapat mengacu pada penilaian ketahanan gores. Adalah umum bagi ahli geologi untuk menggunakan benda keras untuk mencoba mengikis batu dan mineral dengan kekerasan yang tidak diketahui. Ada skala, yang dikenal sebagai skala Mohs, yang membentang dari satu sampai sepuluh. Bahan paling lembut diberi peringkat di ujung bawah skala dan barang paling sulit di ujung tertinggi.
Uji kekerasan yang menggunakan skala Mohs dianggap sebagai uji relatif. Ini karena informasi yang diperoleh tentang satu materi terkait dengan materi lainnya. Tes relatif seringkali tidak cukup karena tidak memberikan banyak informasi individual.
Uji kekerasan Rockwell adalah salah satu yang dianggap lebih akurat. Tes ini juga berkaitan dengan goresan tetapi lebih berfokus pada indentasi daripada memastikan apakah satu item dapat menggores yang lain. Tes ini lebih kompleks dan menggunakan berbagai tingkat tekanan. Karena ada beberapa faktor yang dapat diukur, tes ini menyediakan data numerik yang spesifik.
Uji kekerasan Vickers juga berhubungan dengan indentasi. Data numerik juga dapat diperoleh dari tes ini. Pertama, indentor berlian digunakan untuk merusak permukaan suatu barang. Kemudian, gaya dibagi dengan luas lekukan untuk menghasilkan hasil.
Tes yang mengukur kekerasan dalam hal elastisitas dikenal sebagai tes kekerasan Scleroscope. Hasil pengujian ini didasarkan pada satuan kekerasan. Pengujian dilakukan dengan membiarkan palu berujung berlian jatuh ke bahan uji. Palu harus memantul kembali ke tingkat tertentu. Rebound ini menentukan kekerasan.
Beberapa orang mencoba mengubah hasil dari satu tes ke tes lain atau membandingkannya. Ini dapat dilakukan dalam beberapa kasus tetapi hasilnya tidak mungkin tepat. Ini karena faktor-faktor yang mengelilingi setiap tes bisa sangat berbeda, sehingga sangat sulit untuk secara akurat mengubah satu set istilah numerik menjadi yang lain.
Keputusan metode pengujian mana yang terbaik seringkali didasarkan pada bahan yang diuji. Setiap metode dapat memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk melakukan lebih dari satu jenis tes pada satu item.