Koenzim Q10 adalah senyawa yang ditemukan secara alami di dalam tubuh dan membantu fungsi enzim dan mendorong pertumbuhan sel. Orang yang berusia di atas 40 tahun mungkin mengalami kesulitan dalam memproduksi dan memetabolisme koenzim Q10 secara alami dan suplemen mungkin direkomendasikan. Ada dua tipe dasar koenzim Q10: ubiquinone dan ubiquinol. Ubiquinone coenzyme Q10 merupakan bentuk teroksidasi, dan ubiquinol coenzyme Q10 merupakan bentuk tereduksi dan memiliki sifat antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas. Radikal bebas adalah atom yang reaktif dan tidak stabil dan berpotensi menimbulkan sejumlah masalah medis seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah kardiovaskular, dan bahkan kanker.
Tubuh secara alami mengubah ubiquinone menjadi ubiquinol untuk menghasilkan energi ke sel. Jika proses ini tidak berlangsung, tingkat energi tubuh tidak akan mencukupi. Orang-orang berusia 20-an mampu memetabolisme koenzim Q10 lebih efisien daripada seseorang di usia 40-an atau 50-an dan karena itu suplemen koenzim Q10 biasa sudah cukup. Bagi mereka yang sedikit lebih tua, koenzim ubiquinol Q10 mungkin lebih bermanfaat.
Koenzim Q10 Ubiquinol hanya tersedia untuk dibeli setelah para ilmuwan menemukan sistem pengiriman yang sesuai sehingga ubiquinol tidak teroksidasi di udara. Hal ini biasanya ditemukan dalam bentuk tutup gel dan bagi mereka yang lebih tua, dosis awal 200 mg sehari dianjurkan. Tingkat plasma darah cenderung merata setelah sekitar dua minggu dan dosis dapat diturunkan menjadi 100 mg sehari sebagai rejimen pemeliharaan. Suplemen koenzim Q10 ubiquinol biasanya datang dalam batch 50 mg, 100 mg dan 200 mg. Mereka dapat dibeli sebagai formula rilis instan atau waktu.
Ada sejumlah manfaat kesehatan yang dapat diperoleh ketika mengambil suplemen ini. Obat-obatan seperti statin penurun kolesterol dapat menguras produksi koenzim Q10 tubuh. Obat-obatan ini juga dapat menyebabkan nyeri otot pada beberapa pasien dan ubiquinol coenzyme Q10 akan membantu meningkatkan level lagi. Orang yang mengalami efek samping seperti nyeri otot akibat mengonsumsi statin harus segera memberi tahu dokter mereka.
Beberapa efek samping yang bisa dialami saat mengonsumsi ubiquinol coenzyme Q10 mungkin termasuk sakit kepala, mual dan gangguan perut. Reaksi alergi jarang terjadi dan biasanya terbatas pada metode pengiriman daripada koenzim Q10 itu sendiri. Orang yang menderita diabetes dan menggunakan insulin mungkin perlu menyesuaikan dosisnya karena suplemen tersebut berpotensi menurunkan kadar gula darah. Mereka yang menggunakan obat tekanan darah tinggi mungkin juga perlu menyesuaikan dosis koenzim ubiquinol Q10.