Apa itu Uang Tunai?

“Cash on hand” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aset likuid saat ini dari suatu perusahaan atau individu. Ini termasuk uang tunai aktual serta saldo yang dapat diakses dalam giro, tabungan, pasar uang, dan rekening sejenis lainnya. Dalam beberapa kasus, dana kredit yang tersedia juga dapat disertakan. Aset ini berbeda dari total aset, yang juga mencakup hal-hal seperti ekuitas dalam real estat dan peralatan, dan dapat mencakup uang yang ditagih juga. Jumlah uang tunai yang segera tersedia untuk seseorang atau bisnis dapat memainkan peran utama dalam keputusan pembelian dan kredit.

Perbedaan utama antara kas dan jenis aset lainnya adalah kedekatan akses. Dana umumnya tidak perlu ada secara fisik di tempat untuk dianggap “di tangan”. Selama bisnis atau individu memiliki akses dalam jangka waktu yang cukup cepat, dana dianggap sebagai bagian dari kategori ini.

Selanjutnya, dana yang dianggap “uang tunai” tidak harus berupa uang fisik. Dana elektronik, seperti yang ada di rekening bank, juga diperhitungkan. Selain itu, dana dalam rekening kredit seperti kartu kredit atau jalur kredit ekuitas rumah terkadang dapat disertakan, asalkan dapat diakses dengan cepat.

Setiap aset yang dianggap sebagai bagian dari kas harus likuid. Ini berarti bahwa itu tidak memerlukan penjualan atau transfer barang fisik atau tidak berwujud untuk mengakses nilai penuh atau sebagiannya. Untuk alasan ini, ekuitas di rumah, barang-barang berharga secara fisik, dan saham atau saham tidak dianggap sebagai “uang tunai” atau “di tangan”.

Kreditur terkadang memerlukan bukti aset likuid sebelum memberikan pinjaman atau sebelum menetapkan biaya dan suku bunga. Dalam beberapa kasus, sejumlah dana tersebut diperlukan untuk mengakses dana kredit. Misalnya, seorang individu atau bisnis yang ingin membeli mobil atau sebidang real estat sering kali harus menghasilkan uang muka tunai. Dalam kasus ini, kredit yang tersedia tidak dianggap sebagai uang tunai karena penawaran bergantung pada saldo kredit saat ini.

Bisnis dan individu mungkin juga perlu memantau kas untuk mengelola arus kas. Ini berarti memastikan bahwa ada cukup uang tunai atau kredit yang tersedia untuk menutupi pengeluaran setiap saat. Ini mungkin juga berarti memelihara dana darurat yang memadai sehingga pengeluaran tak terduga dan mendesak dapat dibayar tanpa mengganggu operasi bisnis atau pribadi.