Uang kredit mengacu pada uang yang merupakan klaim masa depan dari barang berharga terhadap suatu entitas. Pemegang uang dapat menggunakannya untuk membeli barang dan jasa; ketika pemegang ingin, dia dapat menebusnya untuk mendapatkan item yang didukungnya. Uang kredit terbuat dari bahan yang memiliki nilai intrinsik yang rendah dibandingkan dengan nilai yang diwakilinya saat dipertukarkan. Beberapa jenis uang kredit termasuk IOU, obligasi dan rekening pasar uang. Beberapa orang juga menganggap uang kertas dan koin sebagai jenis uang karena tidak memiliki nilai intrinsik dan dapat ditukar dengan komoditas yang berharga.
Untuk mengilustrasikan bagaimana konsep ini muncul, perhatikan pandai emas Inggris, yang berabad-abad lalu menyimpan deposit logam mulia. Mereka mengeluarkan catatan kertas kepada mereka yang menyimpan emas atau perak untuk penebusan di masa depan. Para pandai emas ini menyadari bahwa mereka tidak perlu sepenuhnya mengembalikan uang kertas mereka dengan logam mulia karena hanya sebagian kecil dari pemegang yang kembali untuk mengubah uang kertas mereka. Tukang emas kemudian mengeluarkan uang kertas non-backed sebagai pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana dan menerima keuntungan dari pembayaran bunga. Catatan ini merupakan bentuk awal dari uang kredit.
Ketika pemerintah mengeluarkan uang kertas, pemerintah memutuskan komoditas berharga untuk memperbaikinya, emas atau perak, misalnya. Ini kemudian menetapkan nilai stabil pada uang kertas dan menetapkannya sebagai alat tukar. Pemerintah dapat memilih untuk mempertahankan komoditas yang cukup berharga agar semua orang yang memiliki uang kertas dapat menebusnya. Pemerintah juga dapat memilih untuk menyimpan komoditas yang cukup berharga untuk memuaskan sebagian kecil orang yang benar-benar ingin melakukan penebusan. Dalam pengertian ini, uang kertas adalah uang kredit karena orang dapat menggunakannya untuk menebus emas atau perak.
Dalam sistem moneter modern, bagaimanapun, bank sentral sering mengeluarkan uang yang tidak didukung oleh komoditas berharga. Besarnya jumlah uang beredar dalam sistem ini tidak tergantung pada ketersediaan komoditas berharga atau kewajiban bank sentral untuk membayar kembali uang kredit dengan komoditas berharga. Uang jenis ini dikenal sebagai uang fiat dan merupakan bentuk uang yang paling umum di sebagian besar sistem moneter modern.
Uang kredit juga dapat merujuk pada klaim atas komoditas berharga yang digunakan sebagai alat tukar sebagai pengganti uang kertas. Cek, IOU, dan obligasi yang dapat ditukarkan dengan uang kertas adalah contohnya. Kadang-kadang uang memiliki tanggal jatuh tempo, seperti dalam kasus cek di mana bank membayar penerima cek sejumlah uang kertas pada saat jatuh tempo.