Apa itu Turbinektomi?

Turbinektomi adalah prosedur pembedahan yang terkadang digunakan untuk membantu meringankan hidung tersumbat kronis. Prosedur ini dapat dilakukan bersamaan dengan jenis operasi lain seperti septoplasti, atau sebagai pengobatan yang berdiri sendiri. Ada beberapa strategi berbeda untuk prosedur ini, dengan masing-masing strategi berguna dalam situasi yang berbeda.
Ada beberapa alasan mengapa turbinektomi dapat direkomendasikan. Pasien yang menderita radang hidung terus-menerus atau pembengkakan kelenjar gondok yang sering adalah kandidat yang baik untuk jenis operasi ini. Jika ada septum hidung yang menyimpang, turbinektomi inferior dapat membantu. Jika ada tumor atau pertumbuhan lain yang ada di saluran hidung, jenis operasi ini sering kali dapat meredakannya.

Dengan pasien yang menderita sleep apnea, turbinektomi seringkali dapat membuat lebih mudah untuk jatuh ke dalam tidur nyenyak dan tetap dalam keadaan itu cukup lama untuk merasa segar saat bangun tidur. Dengan cara yang sama, prosedur ini dapat membantu meminimalkan dengkuran. Namun, menjalani jenis operasi ini untuk masalah kesehatan ini biasanya tidak dianjurkan sampai tindakan yang kurang invasif telah dicoba dan terbukti tidak berhasil.

Bentuk turbinektomi yang paling umum melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh tulang yang dikenal sebagai turbinat. Tulang ini merupakan perpanjangan dari tulang ethmoid dan ditemukan di sepanjang sisi hidung. Turbin dilindungi oleh selaput lendir tipis. Disebut sebagai turbinektomi submukosa, pendekatan ini sangat membantu ketika pasien sering mengalami masalah dengan bersin dan keluarnya cairan dari hidung. Orang dengan alergi terkadang merasa lega setelah menjalani jenis operasi ini.

Bentuk lain dari turbinektomi juga termasuk pengangkatan selaput lendir. Namun, ini biasanya tidak dianjurkan, karena ada beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Pasien sering mengembangkan film berkerak kering di bagian dalam hidung, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri. Jika semua turbinat dan membran dikeluarkan, tidak ada reseptor yang tersisa untuk mengingatkan otak akan adanya aliran udara melalui saluran tersebut. Akibatnya, pasien merasakan bahwa masih ada penyumbatan, dan menderita dengan cara yang sama seperti ketika ada pembengkakan atau benda asing yang mengganggu aliran udara melalui lubang hidung.

Turbinektomi laser telah menjadi mungkin dalam beberapa tahun terakhir. Pendekatan ini memungkinkan untuk membakar sayatan yang ditinggalkan oleh operasi, yang pada gilirannya meminimalkan kemungkinan berkembangnya infeksi. Pasien seringkali dapat mencapai pemulihan penuh dalam waktu yang lebih singkat, sehingga lebih mudah untuk menilai hasil akhir dari prosedur.