Apa itu Tumor Otak Jinak?

Tumor adalah massa yang terdiri dari sel-sel yang membelah dan berkembang biak dalam pola yang tidak normal. Itu dapat tumbuh di semua organ tubuh, termasuk otak. Istilah jinak digunakan untuk tumor yang tidak ganas dan tidak memiliki kapasitas untuk menyebar ke tempat lain. Oleh karena itu, tumor otak jinak adalah massa atau kelompok sel non-ganas yang tumbuh secara tidak normal di area otak mana pun. Sebagian besar tumor otak jinak biasanya berkembang lebih lambat daripada tumor ganas.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan tumor otak jinak. Ini termasuk memiliki keluarga atau kerabat yang didiagnosis dengan tumor otak atau kanker otak, dan paparan radiasi dan bahan kimia seperti vinil klorida dan formaldehida. Individu yang terkena biasanya berusia lebih dari 70 tahun, meskipun tumor otak jinak juga sering terlihat pada anak-anak.

Tengkorak adalah tulang yang melindungi dan menutupi otak. Dengan adanya tumor otak jinak atau bahkan ganas, tekanan di dalam otak biasanya meningkat. Gejala tumor otak jinak biasanya tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Gejalanya bisa termasuk sering sakit kepala, kejang, tremor tangan, kehilangan keseimbangan, dan perubahan fungsi mental. Terkadang, sakit kepala bisa disertai dengan kebingungan, mati rasa, penglihatan ganda, dan muntah.

Tumor otak jinak yang tumbuh juga mengancam jiwa karena dapat menekan jaringan otak dan struktur otak penting lainnya. Karena terus tumbuh lebih besar, manifestasi gejala juga menjadi lebih jelas. Contoh tumor otak jinak adalah adenoma hipofisis. Ini adalah tumor jinak yang terjadi di kelenjar pituitari, struktur berbentuk kacang di otak yang bertanggung jawab dalam produksi hormon. Gejala adenoma hipofisis termasuk tidak adanya menstruasi pada wanita, perkembangan payudara pada pria, rambut tubuh berlebih, dan kepekaan terhadap cuaca panas dan dingin.

Tumor di otak sering didiagnosis oleh ahli saraf, dokter yang merawat pasien dengan gangguan yang berhubungan dengan sistem saraf. Mereka biasanya menggunakan sejumlah tes untuk mengkonfirmasi keberadaan tumor otak. Ini termasuk penggunaan magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography (CT) scan, dan biopsi yang dipandu CT. Dalam biopsi yang dipandu CT, pengangkatan jaringan otak untuk studi laboratorium dilakukan dengan bantuan CT scan.

Pengobatan tumor otak jinak umumnya tergantung pada usia pasien, ukuran tumor, lokasinya, dan kondisi pasien saat ini. Ahli bedah saraf, dokter yang melakukan operasi bedah pada otak, biasanya melakukan kraniotomi pada pasien tersebut bila diperlukan. Kraniotomi adalah prosedur operasi otak yang biasa dilakukan untuk mengangkat tumor otak. Terapi radiasi juga sering diberikan pada pasien yang terkena untuk mengecilkan tumor.