Apa itu Tulang Rawan Hialin?

Tulang rawan hialin adalah sejenis jaringan tubuh, juga disebut rawan. Ini mengkilap, licin, tegas, tembus cahaya, dan berwarna abu-abu kebiruan. Strukturnya sederhana, tanpa saraf atau pembuluh darah. Ini memiliki elastisitas tinggi dan membantu melindungi dan melindungi tulang. Kata hialin berasal dari bahasa Yunani untuk kaca, dan mengacu pada tembusnya jaringan.

Tulang rawan ini adalah salah satu dari tiga jenis tulang rawan utama dalam tubuh, yang lainnya adalah tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa. Tulang rawan pada gilirannya adalah bentuk jaringan ikat, yang juga mencakup tulang, darah, dan lemak. Tulang rawan lebih kuat dan lebih kaku dari otot, tetapi lebih fleksibel dari tulang.

Tulang rawan hialin muncul di ujung tulang di mana mereka membentuk sendi, antara tulang rusuk dan tulang dada atau tulang dada, di trakea dan bronkus paru-paru, dan di telinga dan laring atau kotak suara. Ini juga merupakan cikal bakal tulang rangka pada janin. Tulang rawan hialin menjadi tulang dalam proses yang disebut osifikasi endokondral. Di telinga, tulang rawan hialin membantu menyerap suara keras.

Tulang rawan hialin, seperti tulang rawan elastis, biasanya dilapisi dengan perichardium, lapisan jaringan ikat tidak teratur yang membantu pertumbuhan dan perbaikan tulang rawan. Semua jenis tulang rawan memperoleh sebagian besar sifat fisiknya dari matriks ekstraseluler, bahan yang mengelilingi sel, daripada dari sel itu sendiri. Matriks jenis tulang rawan ini kaya akan kolagen tipe II dan proteoglikan, yang berkontribusi pada elastisitasnya.

Tulang rawan dicirikan oleh kekosongan, secara harfiah “jendela,” dalam matriks, di mana sel-sel jaringan berada. Setiap kekosongan dapat menampung satu, dua, empat, atau delapan sel. Serat-serat matriks ekstraseluler membentuk garis-garis konsentris di sekitar lakuna. Sel-sel, yang disebut krondrosit, bertanggung jawab untuk memproduksi matriks ekstraseluler.

Tulang rawan tidak tumbuh secepat atau semudah beberapa jaringan tubuh lainnya karena tidak memiliki suplai darah. Selain itu, krondrosit tidak dapat bergerak keluar dari kekosongan untuk mencapai area yang rusak. Tulang rawan hialin yang rusak sering digantikan oleh jaringan parut yang terdiri dari fibrokartilago yang lebih keras dan kurang fleksibel, yang dapat mengganggu kinerja sendi.