Apa itu Trombosis Vena Serebral?

Trombosis vena serebral (CVT) adalah kondisi neurologis di mana gumpalan di salah satu pembuluh darah di otak menghambat aliran darah bebas. Secara klasik, CVT terjadi pada sinus vena dural yang mengalirkan darah dari otak. Pasien dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala seperti stroke seperti kebingungan, kelemahan, dan pusing, dan mereka juga dapat mengalami masalah penglihatan dan sakit kepala, termasuk sakit kepala parah yang tiba-tiba dikenal sebagai sakit kepala thunderclap. Seperti kondisi neurologis lainnya, prognosis membaik ketika pasien menerima perawatan lebih awal.

Penyebab trombosis vena serebral bervariasi. Dalam beberapa kasus, kondisi ini merupakan komplikasi dari penyakit atau cedera. Pasien dengan penyakit dan cedera tertentu lebih berisiko mengembangkan trombosis vena serebral, dan dokter mereka mungkin memantau mereka untuk tanda-tanda awal trombosis. Di lain waktu, kondisi ini tampaknya bersifat spontan, tetapi dokter biasanya akan merekomendasikan tes diagnostik dan penyelidikan untuk melihat apakah penyebabnya dapat ditentukan, karena mungkin perlu mengobati penyebabnya untuk mengatasi trombosis.

Sakit kepala cenderung memudahkan untuk mendiagnosis trombosis vena serebral, tetapi sakit kepala tidak muncul pada semua pasien. Orang harus benar-benar memperhatikan perubahan neurologis yang mereka amati pada diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga diagnosis dan pengobatan yang cepat dapat diberikan untuk gangguan neurologis seperti CVT. Ahli saraf biasanya lebih suka menemui pasien tanpa masalah dan mengucapkan tagihan kesehatan yang bersih daripada menemui pasien terlambat karena seseorang takut mengganggu dokter.

Ketika pasien mengembangkan gejala trombosis vena serebral, beberapa alat diagnostik dapat digunakan untuk mendiagnosis pasien secara akurat. Dalam pemeriksaan neurologis, dokter dapat memastikan bahwa pasien mengalami masalah neurologis dan mempelajari lebih lanjut tentang lokasi masalahnya. Studi pencitraan otak dapat mengungkapkan oklusi dan kelainan lain yang dapat digunakan untuk membuat gambaran diagnostik pasien yang lebih lengkap. Arteriogram, di mana pembuluh darah dipelajari, bisa sangat berguna.

Perawatan yang direkomendasikan untuk trombosis vena serebral adalah pemberian obat antikoagulan. Obat-obatan ini akan memecah gumpalan, memungkinkan darah mengalir melalui pembuluh darah lagi. Seorang dokter juga dapat merekomendasikan vasodilator yang akan memperlebar pembuluh darah. Setelah pasien menunjukkan tanda-tanda perbaikan, studi pencitraan lain mungkin diperintahkan untuk memastikan bahwa bekuan telah teratasi.