Trombosis vena sefalik, juga dikenal sebagai trombosis vena, flebitis, dan terkadang tromboflebitis, menyebabkan peradangan vena yang disebabkan oleh bekuan darah. Imobilitas atau beberapa penyakit meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Selain peradangan, trombosis vena cephalic menyebabkan beberapa gejala yang menyakitkan dan tidak nyaman pada anggota badan yang terkena. Perawatan dapat berkisar dari perawatan diri hingga pengobatan hingga operasi, dan peningkatan mobilitas membantu mencegah gejala.
Penyakit dan lama tidak aktif sering meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, yang merupakan penyebab trombosis vena cephalic. Misalnya, pasien terbaring di tempat tidur yang telah menjalani operasi mungkin rentan untuk mengembangkan gumpalan. Menurut Johns Hopkins Medicine, trombosis vena telah dikaitkan dengan cedera pembuluh darah, serta beberapa jenis kanker. Selain itu, orang yang duduk dalam perjalanan panjang dengan mobil atau pesawat juga berisiko mengalami pembekuan darah karena aliran darah terhambat ke seluruh tubuh, khususnya lengan dan kaki.
Ada dua jenis trombosis vena, termasuk tromboflebitis superfisial dan trombosis vena dalam, atau DVT. Gumpalan darah yang terbentuk di dekat vena sering menyebabkan pembengkakan pada ekstremitas. Tromboflebitis superfisial terjadi akibat bekuan darah yang terbentuk tepat di bawah permukaan kulit, sedangkan trombosis vena dalam menembus vena yang lebih dalam di satu kaki atau satu lengan.
Peradangan adalah tanda peringatan utama, tetapi kondisi ini juga menyebabkan beberapa gejala fisik lainnya. Nyeri di area vena di lengan atau kaki harus diperiksa dengan cermat oleh dokter. Dengan trombosis superfisial, gejala tambahan mungkin termasuk adanya vena merah berbentuk tali yang disertai dengan pembengkakan atau nyeri tekan. DVT sering menyebabkan pembengkakan umum di lengan atau kaki, diikuti dengan kemerahan dan kehangatan. Mayo Clinic mencatat bahwa kasus DVT yang serius menunjukkan gejala tambahan seperti demam atau sesak napas, yang memerlukan perhatian darurat karena bekuan darah mungkin telah berjalan menuju paru-paru.
Setelah diagnosis melalui tes darah, venografi, dan ultrasound, dokter biasanya meresepkan obat atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan trombosis vena sefalik. Kasus-kasus trombosis vena ringan dapat dikurangi dengan meninggikan anggota badan, menerapkan panas untuk mengurangi peradangan, atau memakai stoking pendukung untuk menghindari komplikasi. NSAID atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, sementara obat pengencer darah mencegah pembekuan darah yang ada memburuk dan menghalangi pembentukan baru. Pembedahan untuk menghilangkan bekuan darah dari vena mungkin diperlukan jika mengganggu sirkulasi. Berjalan, peregangan, dan minum banyak air dapat membantu mencegah terjadinya tromboflebitis.