Trofoblas adalah lapisan sel yang terdiri dari kulit terluar blastokista, kelompok seluler yang pada akhirnya akan berkembang menjadi embrio. Trofoblas memainkan peran penting dalam implantasi dan perkembangan embrio dan sel-sel yang dikandungnya termasuk yang pertama mulai berdiferensiasi saat telur yang dibuahi mulai membelah untuk menghasilkan embrio. Pada akhirnya, sel-sel ini berkembang menjadi plasenta, antarmuka antara janin dan ibu yang dirancang untuk menyediakan saluran nutrisi dan produk limbah.
Dalam empat sampai enam hari setelah pembuahan, trofoblas mulai terbentuk. Sel-sel ini mengatur diri mereka sendiri di sepanjang bagian luar blastokista yang sedang berkembang dan mulai mensekresikan hormon-hormon yang dirancang untuk mempersiapkan endometrium, lapisan rahim, untuk implantasi. Awalnya, blastokista melayang di dalam rahim, sampai trofoblas berhasil terhubung dengan lapisan rahim dan implan. Trofoblas dapat mulai membelah dan berdiferensiasi untuk membuat plasenta.
Sejumlah hal bisa salah pada tahap awal perkembangan embrio. Sel mungkin gagal membelah, menghentikan perkembangan di jalurnya, atau kesalahan pembelahan yang fatal dapat terjadi. Terkadang blastokista gagal untuk berimplantasi dan akan berhenti berkembang karena tidak dapat mengakses nutrisi. Setelah ditanamkan, paparan lingkungan dan berbagai faktor lainnya dapat mengganggu keberhasilan pengembangan.
Setelah melahirkan, plasenta dikeluarkan dan dapat dibuang. Penting untuk mengeluarkan seluruh plasenta dari rahim untuk membatasi risiko infeksi dan komplikasi lain yang terkait dengan sisa bahan plasenta. Ada juga kekhawatiran tentang pendarahan rahim dan komplikasi lain setelah melahirkan, yang memerlukan janji temu medis lanjutan untuk mencari tanda-tanda komplikasi.
Sel trofoblas bisa menjadi kanker. Kadang-kadang embrio gagal berkembang dan sel trofoblas terus membelah pada kehamilan mola, dan jika sel trofoblas tertinggal setelah melahirkan, mereka dapat berkembang menjadi tumor trofoblas. Dikenal sebagai penyakit trofoblas gestasional, kelainan perkembangan sel ini terkadang jinak dan terkadang tidak. Biopsi sel diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal mula pertumbuhan dan tingkat keganasannya.
Seperti sel lain yang terlibat dalam perkembangan embrio, sel trofoblas merupakan topik yang menarik bagi para peneliti. Para ilmuwan tertarik untuk mempelajari cara sel memberi sinyal di antara mereka sendiri saat janin berkembang dan mereka juga melihat apa yang salah dengan perkembangan embrio. Penelitian ini dapat diterapkan pada infertilitas dan berbagai masalah medis lainnya.