Triple top adalah pola dalam grafik analisis harga pasar saham dari waktu ke waktu. Ini melibatkan puncak dan penurunan saham tiga kali berturut-turut. Beberapa analis percaya bahwa pola triple top biasanya diikuti oleh penurunan tajam pada suatu saham. Atas dasar ini, para analis akan mencoba menggunakan pola tersebut untuk menilai waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham.
Triple top ditampilkan pada grafik pasar saham sederhana yang memplot harga saham terhadap waktu. Polanya sama sederhananya dan terdiri dari tiga puncak dengan tingkat yang hampir sama, diikuti oleh penurunan yang nyata. Penurunan akhir akan jauh lebih rendah daripada titik rendah di antara masing-masing puncak.
Untuk dianggap sebagai triple top sejati, polanya harus memicu pembalikan tren yang lebih luas. Artinya, harga akan naik secara keseluruhan sebelum pola tiga puncak. Kemudian akan berubah arah dan mulai menurun. Salah satu penjelasan dari pola tersebut adalah bahwa itu adalah fluktuasi alami ketika suatu saham mencapai ketinggian alaminya. Pola ini juga bisa dibilang disebabkan oleh dua efek yang saling bertentangan pada harga saham: reaksi pedagang terhadap pergerakan harga harian, dan nilai fundamental yang mendasari saham berdasarkan pendapatan perusahaan.
Secara teori, seorang investor yang melihat triple top akan memiliki gagasan yang baik tentang bagaimana harga saham kemungkinan akan bergerak. Misalnya, “mengetahui” bahwa saham kemungkinan besar akan turun dapat menjadikannya saat yang tepat untuk menjual saham yang ada, atau bahkan terlibat dalam shorting saham, di mana pedagang menghasilkan uang jika harga saham turun. Seorang pedagang bahkan mungkin dapat melihat titik rendah antara puncak pertama dan detik dan memiliki ide yang lebih baik kapan harus membeli saham antara puncak kedua dan ketiga. Pada kenyataannya, ada batasan utama — seringkali sulit untuk memastikan bahwa harga saham mengikuti pola seperti itu sampai terlambat untuk mencoba mengambil keuntungan.
Ada beberapa varian di triple top. Salah satunya dikenal sebagai kepala dan bahu. Ini juga memiliki tiga puncak, tetapi puncak tengah lebih tinggi dari dua lainnya, sehingga menyerupai kepala di dua bahu. Analis umumnya percaya alasan di balik triple top dan kepala dan bahu cukup mirip sehingga mereka dapat diperlakukan dengan cara yang sama untuk tujuan pelacakan dan keputusan.
Tren yang kontras adalah triple bottom. Ini melibatkan tiga penurunan ke titik terendah, diikuti oleh pemulihan. Analis sering percaya bahwa pola ini menunjukkan saham yang telah mengalami penurunan yang lebih luas akan berbalik dan tumbuh dengan mantap. Satu perbedaan penting adalah bahwa triple bottom cenderung bermain dalam periode yang lebih lama. Jika kedua pola ditampilkan pada grafik menggunakan skala waktu yang sama, triple bottom akan lebih berbentuk seperti mangkuk dibandingkan dengan bentuk triple top di puncak gunung.