Apa itu Trauma Penis?

Istilah trauma penis mencakup berbagai cedera serius pada penis. Fraktur penis dan amputasi, misalnya, dianggap sebagai cedera traumatis. Cedera yang melibatkan penetrasi penis, seperti luka tusuk, mungkin juga termasuk. Demikian juga, luka jaringan lunak seperti luka bakar, pengangkatan kulit, dan gigitan juga dapat masuk dalam kategori trauma penis. Metode pengobatan untuk trauma penis tergantung pada jenis cedera.

Fraktur penis terjadi ketika jaringan ereksi penis pecah. Hal ini dapat terjadi setelah penis mengalami benturan benda tumpul atau ketika penis cepat bengkok saat ereksi. Dalam beberapa kasus, cedera semacam ini dapat menyebabkan trauma pada uretra pria, yang juga merupakan saluran yang membawa urin ke luar tubuh.

Jenis lain dari trauma penis adalah amputasi penis. Cedera semacam ini terjadi ketika penis sebagian atau seluruhnya terputus. Ketika penis benar-benar terputus, uretra juga terputus. Dalam banyak kasus, amputasi penis terjadi secara tidak sengaja, meskipun dapat juga terjadi sebagai bagian dari serangan kekerasan. Namun, dalam beberapa kasus, pria menimbulkan luka jenis ini pada diri mereka sendiri. Misalnya, orang yang sakit jiwa mungkin merasa bahwa penisnya bukan miliknya dan memutuskan untuk memotongnya atau mengamputasinya karena dia yakin bahwa penisnya akan membahayakan dirinya.

Terkadang seorang pria akan menderita luka tembus pada penis. Ini dapat terjadi, misalnya, jika seorang pria ditikam di alat kelamin, terkena pecahan peluru, atau ditembak di penis. Cedera semacam ini mungkin lebih mungkin terjadi selama pertempuran masa perang daripada selama kehidupan sehari-hari. Namun, mungkin saja seseorang secara tidak sengaja menusuk dirinya sendiri dengan pisau saat menyiapkan makanan atau menempelkan dirinya di penis dengan pensil yang sangat tajam.

Cedera jaringan lunak pada penis juga dianggap sebagai trauma penis. Misalnya, jika seorang pria menderita gigitan binatang di area tersebut atau membakar dirinya sendiri di alat kelamin, ini dapat dianggap sebagai cedera traumatis. Contoh lain dari trauma penis adalah degloving, yang terjadi ketika sejumlah besar kulit penis terkelupas.

Perawatan untuk trauma penis bisa menjadi rumit, terutama jika uretra juga terluka. Pembedahan sering digunakan untuk mengembalikan penis ke keadaan normal. Dokter biasanya memberikan antibiotik juga untuk mencegah infeksi.