Transportasi narapidana adalah perpindahan narapidana antara fasilitas untuk kegiatan seperti transfer, penampilan pengadilan, atau bekerja di luar penjara. Ini membutuhkan tim personel penegak hukum dan kendaraan yang dilengkapi dengan tepat untuk keselamatan tahanan dan juga masyarakat. Penjara biasanya berusaha untuk menghindari transportasi tahanan bila memungkinkan, karena bisa berbahaya, dan merupakan titik lemah dalam sistem keamanan penjara yang mungkin memberikan tahanan kesempatan untuk melarikan diri.
Lapas dapat menggunakan bus, van, mobil atau truk untuk mengangkut narapidana, tergantung pada sifat kebutuhannya. Untuk kelompok besar tahanan, van atau bus biasanya lebih disukai. Personil akan memindahkan tahanan ke kendaraan dan mengawasi mereka selama pengangkutan. Tahanan dapat mengenakan belenggu dan dapat diborgol ke tempat duduk mereka, tergantung pada sifat pelanggaran mereka dan tujuan pengangkutan. Van atau bus juga dapat membawa tanda penjara yang jelas sehingga pengemudi lain tahu untuk tetap jelas.
Saat memindahkan tahanan individu, penjara dapat memilih untuk menggunakan mobil polisi atau kendaraan sport untuk kemampuan manuver dan kontrol. Ini adalah pilihan khas untuk kegiatan seperti mengangkut tahanan ke pengadilan. Kendaraan mungkin memiliki pengawalan penegak hukum untuk menemani petugas yang bepergian dengan tahanan jika ada kekhawatiran khusus tentang keselamatan. Dalam beberapa kasus, penjara menggunakan mobil tanpa tanda untuk tujuan ini agar lebih mudah untuk memindahkan tahanan secara diam-diam.
Penjaga penjara, petugas polisi, dan perwakilan lembaga penegak hukum semuanya dapat berpartisipasi dalam transportasi tahanan. Tingkat keamanan yang diperlukan tergantung pada tahanan dan jenis transportasi. Penjaga biasanya membawa senjata, dan kabin kendaraan mungkin diisolasi untuk menjaga keamanan pengemudi. Seseorang mungkin berkendara dengan napi untuk memastikan napi tetap aman, memeriksa masalah mulai dari upaya melarikan diri hingga posisi stres yang mungkin melukai napi selama perjalanan.
Transportasi narapidana tidak hanya menimbulkan risiko pelarian dan potensi ancaman bagi publik. Ini juga bisa berbahaya bagi narapidana. Beberapa narapidana mungkin memiliki kekhawatiran tentang pembalasan dari luar, baik dari sesama penjahat atau warga yang main hakim sendiri di antara masyarakat. Ketika petugas memindahkan tahanan, itu dapat membuat mereka rentan terhadap serangan, dan penjara perlu mengambil tindakan pencegahan jika ada kekhawatiran tentang keselamatan tahanan. Dalam kasus pembunuhan profil tinggi di mana emosi memuncak, misalnya, tim transportasi tahanan perlu waspada terhadap tanda-tanda peringatan serangan yang tertunda.