Apa itu Transceiver?

Transceiver atau transmitter/receiver adalah perangkat yang menggabungkan kemampuan transmisi dan penerimaan pada sirkuit bersama. Ada sejumlah jenis transceiver yang dirancang untuk berbagai macam penggunaan, dan transceiver adalah landasan komunikasi nirkabel. Salah satu contoh umum dari transceiver adalah telepon seluler, yang mampu mengirim dan menerima data, tidak seperti radio dasar, yang hanya dapat menerima sinyal.

Transceiver dapat dibagi menjadi dua kategori kasar: full duplex dan half duplex. Dalam transceiver dupleks penuh, perangkat dapat mengirim dan menerima secara bersamaan. Ponsel, sekali lagi, merupakan contoh yang sangat baik dari transceiver dupleks penuh, karena kedua belah pihak dapat berbicara sekaligus. Sebaliknya, transceiver setengah dupleks membungkam satu pihak sementara yang lain mentransmisikan. Banyak sistem radio beroperasi dengan metode setengah dupleks, itulah sebabnya orang memberi sinyal ketika mereka akan “keluar”, memperingatkan pengguna lain tentang fakta bahwa frekuensi terbuka untuk transmisi.

Beberapa transceiver dirancang untuk portabel. Transceiver longsoran salju yang dipasang pada peralatan pemain ski, sepatu salju, dan orang lain yang terlibat dalam olahraga musim dingin adalah contoh transceiver portabel. Lainnya stasioner, seperti sistem komunikasi besar yang digunakan di kapal dan satelit. Bonus portabilitas adalah bahwa transceiver mudah ditangani dan dipindahkan sesuai kebutuhan, tetapi kerugiannya adalah perangkat mungkin lemah, dengan jangkauan terbatas yang terkadang menjadi masalah.

Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kegunaan transceiver, menentukan frekuensi mana yang dapat digunakan, dan seberapa jauh ia dapat mentransmisikan. Satelit dapat memanfaatkan rentang frekuensi yang luas dan memancarkan jarak yang sangat jauh, sementara radio polisi sederhana mungkin terbatas pada batas kota. Semakin tinggi daya transceiver, semakin mahal harganya, dan juga cenderung lebih besar.

Transceiver dapat menangani sinyal analog atau digital, dan dalam beberapa kasus, keduanya. Di wilayah di mana jangkauan digital tidak stabil, transceiver dapat dilengkapi untuk analog untuk memastikan bahwa tidak akan ada kehilangan sinyal. Kemampuan untuk menerima keduanya dapat menaikkan biaya transceiver, karena kebutuhan untuk menggabungkan sirkuit tambahan. Namun, perangkat analog/digital campuran dapat sangat berguna bagi orang-orang yang tidak dapat mengandalkan jangkauan digital, terutama di daerah dengan tebing digital, penurunan sinyal digital yang tiba-tiba yang dapat cukup mengganggu orang yang menggunakan perangkat seluler.