Trailing stop loss adalah perintah stop loss di mana harga yang terlibat ditetapkan pada persentase yang telah ditentukan yang kurang dari harga pasar saat ini. Keindahan dari trailing stop loss adalah jika harga pasar naik, harga order stop loss akan meningkat sebanding dengan perubahan harga pasar. Tetapi jika harga pasar harus turun, harga trailing stop loss akan tetap sama.
Penggunaan trailing stop loss adalah keuntungan besar bagi investor. Memanfaatkan pendekatan ini untuk berinvestasi berarti bahwa investor dapat menetapkan batas tingkat kerugian yang mungkin terjadi. Pada saat yang sama, kemampuan trailing stop loss untuk menyesuaikan ke atas ketika pasar berayun ke atas berarti tidak ada batasan sama sekali pada potensi untuk mendapatkan pengembalian. Artinya pendekatan trailing stop loss meminimalkan kemungkinan kerugian tetapi tidak menghambat kemampuan untuk meningkatkan nilai portofolio investasi sama sekali.
Keuntungan lain dari trailing stop loss adalah investor dapat menetapkan harga stop loss dan kemudian mencurahkan perhatian pada hal-hal lain. Tidak perlu terus-menerus memantau harga saham yang terlibat dalam pengaturan saat ini. Jika harga unit untuk saham jatuh di bawah harga trailing stop loss, perintah untuk menjual secara otomatis dieksekusi. Investor tidak perlu khawatir kehilangan dana lagi akibat penurunan nilai saham yang terus berlanjut.
Banyak analis merekomendasikan pengaturan trailing stop loss pada sepuluh hingga lima belas persen di bawah harga pasar saat ini. Ini dengan asumsi harga yang dibayarkan untuk saham pada awalnya berada dalam kisaran lima hingga sepuluh persen dari nilai saham saat ini. Jika nilai saham mulai turun, saham akan dijual pada harga trailing stop loss dan investor tidak akan kehilangan apa pun atau mengalami kerugian minimal.